Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cek Rp 2 Triliun Syahrul Yasin Limpo Disebut PPATK Bodong, KPK Tak Buru-buru Simpulkan

KPK tidak akan buru-buru menyimpulkan terkait pernyataan PPATK yang menyebut cek Rp 2 triliun milik Syahrul dianggap bodong.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Cek Rp 2 Triliun Syahrul Yasin Limpo Disebut PPATK Bodong, KPK Tak Buru-buru Simpulkan
Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dijumpai awak media di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/1/2023). KPK tidak akan buru-buru menyimpulkan terkait pernyataan PPATK yang menyebut cek Rp 2 triliun milik Syahrul dianggap bodong. 

TRIBUNNEWS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) enggan untuk buru-buru menyimpulkan terkait temuan cek Rp 2 triliun saat menggeledah rumah dinas mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang disebut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai cek bodong.

"Kami tentu belum bisa buru-buru simpulkan secara dini terhadap semua barang bukti temuan penggeledahan," kata Kepala Pemberitaan KPK, Ali Fikri saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (17/10/2023).

Ali mengatakan, bahwa seluruh temuan saat menggeledah rumah dinas Syahrul telah dikonfirmasi terlebih dahulu terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.

"Kami pasti konfirmasi lebih dahulu kepada semua pihak, baik para saksi, tersangka, dan pihak-pihak lainnya."

"Dan berikutnya semua akan dituangkan dalam berkas perkara atas nama tersangka dimaksud," kata Ali.

Baca juga: Kapolri Perintahkan Bareskrim dan Propam Dampingi Penanganan Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK pada SYL

Dia mengungkapkan, temuan saat penggeledahan termasuk cek Rp 2 triliun itu akan dibuktikan selanjutnya di persidangan.

"Dan pembuktian selanjutnya dilakukan di depan majelis hakim bukan di ruang publik saat ini," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Di sisi lain, Ali menyebut, bahwa temuan cek tersebut sudah dibenarkan oleh kuasa hukum Syahrul.

Sehingga, dia menegaskan bahwa KPK tidak berbohong atas temuan cek tersebut.

"Apa yang kami konfirmasi terkait ada barang bukti dimaksud sudah dibenarkan penasihat hukum tersangka memang ada cek tersebut. Jadi bukan kami mengada-ada."

"Adapun kebenaran dan validitas tentu melalui proses yang sudah kami jelaskan tadi," kata Ali.

PPATK Sebut Cek Rp 2 Triliun Syahrul Bodong, Terindikasi Penipuan

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberikan keterangan pers terkait aliran dana terlarang dari lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) ke kelompok yang diduga Al Qaeda di Jakarta, Rabu (6/7/2022). PPATK telah memblokir 60 rekening yang tersebar di 33 bank atas nama entitas yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebagai langkah cepat meredakan polemik penyelewengan dana yang tengah mencuat di masyarakat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana memberikan keterangan pers terkait aliran dana terlarang dari lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) ke kelompok yang diduga Al Qaeda di Jakarta, Rabu (6/7/2022). PPATK telah memblokir 60 rekening yang tersebar di 33 bank atas nama entitas yayasan ACT. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya, Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengungkapkan bahwa cek Rp 2 triliun yang ditemukan KPK saat penggeledahan rumah dinas Syahrul adalah bodong.

Bahkan, Ivan menyebut bahwa nama yang tertulis dalam cek tersebut terindikasi sering melakukan penipuan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas