Kasus Monkeypox Bertambah, Kemenkes Akan Lakukan Vaksinasi
Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan pun akan melakukan vaksinasi Monkeypox. Terutama pada populasi yang paling beresiko.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus konfirmasi cacar monyet atau Monkeypox di Indonesia bertambah.
Berdasarkan data harian yang diterima per 22 Oktober 2023, kasus konfirmasi dilaporkan bertambah menjadi 7 kasus sejak pertama kali dilaporkan pada 13 Oktober 2023.
Atau, 8 kasus sejak pertama kali terkonfirmasi di pertengahan 2022.
Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan pun akan melakukan vaksinasi Monkeypox. Terutama pada populasi yang paling beresiko.
Hal ini disamoaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu.
Kriteria penerima vaksin Monkeypox adalah laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status ODHIV.
Vaksinasi Monkeypox rencananya akan dilaksanakan mulai 24 Oktober 2023 dengan jumlah sasaran sekitar 447 orang.
Vaksinasi akan diselenggarakan di Fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Yakni klinik Carlo serta Puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Vaksin ini diberikan dalam 2 dosis dengan interval 4 minggu.
Jenis vaksin Monkeypox yang akan digunakan adalah vaksin impor.
Diproduksi oleh Bavarian Nordic, Denmark dengan merk dagang JYNNEOS®️ kemasan single-dose.
Vaksin tersebut telah memiliki Sertifikat Pelulusan Vaksin (Certificate of Release) dari Badan POM terbit 17 Maret 2023.
“Stok vaksin Monkeypox kita aman," ungkap Maxi pada keterangannya, Senin (23/10/2023).
Saat ini, sebanyak 991 vial vaksin Monkeypox sudah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
"Untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi Monkeypox yang akan mulai diberikan Oktober ini,” tutup Dirjen Maxi