Komnas HAM Gali Keterangan Pengelola dan Polisi Buntut Tewasnya Wisatawan di Jembatan Kaca The Geong
Komnas HAM meminta penegakan hukum yang adil bagi korban maupun semua pihak yang bertanggungjawab.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
Insiden jembatan kaca pecah di wisata The Geong menewaskan seorang pengunjung asal Banjarnegara berinisial FA.
Seorang pengunjung yang berinisial A juga mengalami luka-luka.
Hanung menjelaskan korban A saat ini sudah sadar dan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Mudah-mudahan cepet sembuh. Tadi ada bengkak di tangan dan pinggul," kata dia.
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi menerangkan petugas kepolisian masih menyelidiki dugaan kelalaian pengelola wisata The Geong.
Sebanyak 12 saksi telah diperiksa termasuk pemilik dan pengelola wisata untuk mengetahui penyebab jembatan kaca pecah.
"Keterangan awal seperti pembangunan yang sudah beroperasi selama 11 bulan. Selain itu tidak ada uji kelaikan dari pihak terkait, dan tidak ada sistem pengamanan memadai untuk mencegah apabila ada kecelakaan," kata dia.
Berdasarkan penyelidikan sementara, jembatan kaca di wisata The Geong memiliki ketebalan 1,2 cm dengan lebar 118 cm dan panjang 243 cm.
Jembatan kaca yang dibuka pada April 2023 lalu memiliki ketinggian sekitar 15 meter.
"Kaca tersebut seyogyanya dipasang dalam ukuran berapa akan diteliti," sambungnya.
Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo, mengatakan ada empat orang yang menjadi korban insiden tersebut.
Dua korban berhasil selamat, satu orang meninggal, dan satu korban lainnya luka-luka.
"(Korban yang meninggal) kondisinya lemas, tidak ada darah, seperti orang pingsan. Yang satunya bisa duduk, sehingga satu dievakuasi dulu," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.