Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangan Hoax Jadi Ancaman Jelang Pemilu 2024, Kominfo Ajak Masyarakat Antisipasi

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ajak masyarakat lawan hoax dan ujaran kebencian jelang kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024. 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Serangan Hoax Jadi Ancaman Jelang Pemilu 2024, Kominfo Ajak Masyarakat Antisipasi
Istimewa
Kominfo bersama PWI Surakarta, PWI Pusat, Monumen Pers Nasional (MPN), TVRI dan RRI gelar acara bertajuk Ngobrol Bareng 'Pesan Dari Solo untuk Pemilu Damai 2024' di aula Monumen Pers Nasional Solo, Jumat (27/10/2023) malam - Kominfo ajak masyarakat lawan hoax dan ujaran kebencian jelang kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024.  

Menurutnya, pada pesta demokrasi lima tahunan periode lalu, banyak pelajaran berharga.

"Belajar dari pemilu lalu (2019). Pasangan berpisah gegara politik, antar saudara berselisih dan lainnya. Mari jaga persatuan dan kesatuan." 

"Jangan sampai negara ini terkoyak dari dalam. Tunjukkan warga Solo itu hebat. Membawa pesan damai," harapnya di hadapan ratusan peserta.

Acara tersebut dihadiri pula sejumlah tokoh seperti Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, dan perwakilan dari mahasiswa, parpol hingga generasi Z.

Sedangkan Ketua Mafindo, Putri Lestari mengaku siap diajak berkolaborasi dalam mengedukasi generasi Z.

Ia yang juga merupakan generasi Z itu menyebut, kolaborasi bisa melalui dialog di sekolah hingga kampus.

"Perlu aksi nyata supaya ke depan menciptakan pemilu damai," jelasnya. 

Berita Rekomendasi

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan wilayahnya selalu jadi episentrum segala isu.

Di satu sisi itu kebanggaan tersendiri namun di sisi lain hal tersebut juga membuat suhu politik mudah tersulut di tengah gelaran pemilu.

"Kita punya banyak tokoh. Mereka memiliki massa, jama’ah dan pengikut. Dari merekalah poin penting menjaga wilayah tetap kondusif."

"Saya sepakat pemilu ini adalah konfrontasi yang dilegalkan. Namun setelah itu harus kembali ke persatuan dan kesatuan," ucapnya. 

(Tribunnews.com/Milani Resti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas