17 Pesan Perjuangan Pada Hari Pahlawan, 10 November 2023
Berikut ini 17 pesan perjuangan dari para pahlawan nasional pada Hari Pahlawan 10 November, simak selengkapnya.
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Daryono
Saat pidato pada bulan Maret 1945, Teuku menyampaikan pesan sebagai berikut.
“Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama“
12. Pesan I Gusti Nyurah Rai
“Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita-cita tercapai”
13. Pesan Supriyadi
“Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi “
Supriyadi menyampaikan pesan itu ketika memimpin ;pertemuan rahasia untuk melawan Pemerintah Jepang saat itu.
14. Pesan Ir. Soekarno
“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
Pesan itu disampaikan oleh Ir. Soekarno saat berpidato di Hari Pahlawan 10 November 1961.
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”
Kemudian, Ir. Soekarno kembali memberi pesan disaat berpidato HUT Proklamasi 1963.
15. Pesan Moh. Hatta
“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”
16. Pesan Silas Papare
“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”
Silas memberi pesan tersebut saat memperjuangkan Irian Barat agar kembali bergabung dengan NKRI dan terlepas dari kolonialisme Belanda.
17. Pesan Bung Tomo
Saat berpidato di radio yang membahas pertempuran rakyat Surabaya melawan tentara Inggris d bulan November 1945, Bung Tomo memberikan pesan yang berisi.
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.”
(Tribunnews.com/Pondra)