Alibi Kubu Firli Bahuri soal Hindari Wartawan hingga Tutup Muka dengan Tas Usai Diperiksa Bareskrim
Ketua KPK, Firli Bahuri disorot karena sikapnya yang menghindari wartawan dan menutupi muka pakai tas setelah diperiksa kasus dugaan pemerasan ke SYL.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua KPK, Firli Bahuri disorot karena sikapnya yang menghindari wartawan dan menutupi muka pakai tas setelah diperiksa kasus dugaan pemerasan ke mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Bareskrim Polri.
Kuasa Hukum Firli, Ian Iskandar mengatakan sejatinya hal tersebut merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.
"Biasa saja. Teman media aja yang mendramatisir," kata Ian saat dihubungi wartawan, Jumat (17/11/2023).
Menurutnya, Firli tidak menghindar dari awak media saat itu. Kliennya, tengah ada agenda lain sehingga tidak bisa berlama-lama di Bareskrim Polri.
"Dia minta saya yang ketemu teman media, karena ada kerjaan yang mendesak kemarin di KPK," tuturnya.
Bahkan, Ian mengklaim awalnya pimpinan lembaga antirasuah tersebut ingin menemui awak media dan memberikan keterangan setelah pemeriksaan itu.
"Nggaklah (menghindar). Tadinya malah dengan saya mau ketemu teman media," tuturnya.
Tutup Muka Pakai Tas
Ketua KPK, Firli Bahuri selesai diperiksa soal kasus dugaan pemerasan oleh pimpinan KPK ke eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kamis (16/11/2023).
Pantauan Tribunnews.com, Firli keluar dengan menumpangi sebuah mobil Hyundai dengan nomor polisi B 1917 TJQ sekitar pukul 14.36 WIB yang didampingi sejumlah ajudannya.
Sebelum itu, terlihat beberapa ajudannya juga terus mengikuti awak media yang menyebar di setiap pintu dengan alih-alih agar keluarnya Firli tidak diketahui.
Firli sendiri keluar dari gedung Rupatama, Mabes Polri yang diketahui merupakan kantor dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Di dalam mobil, Firli yang duduk di bagian penumpang itu terlihat dengan kondisi badan tertidur dengan menutup wajahnya menggunakan tas kotak berwarna hitam.
Baca juga: Firli Bahuri Kabur Hindari Wartawan usai Diperiksa Kasus Dugaan Pemerasan, Tutupi Muka Pakai Tas
Terlihat di sampingnya, salah satu ajudannya juga mencoba menutup-nutupi arah kamera awak media yang menempel di jendela mobil.
Saat keluar Bareskrim Polri, terlihat pula sopir mobil tersebut langsung menginjak gas dan pergi meninggalkan markas pusat Korps Bhayangkara itu.
Aksi yang dilakukan Firli ini bukan hanya sekali dilakukan. Dia juga pernah melakukan aksi 'kucing-kucingan' dengan awak media saat pertama kali diperiksa pada Selasa (24/11/2023) lalu.
Disebut Mirip Koruptor
Indonesia Corruption Watch (ICW) menyebut sikap Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menghindari wartawan usai pemeriksaan layaknya perilaku koruptor.
Seperti diketahui, Firli Bahuri diperiksa polisi terkait kasus dugaan dugaan pemerasan terhadap eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Kamis (16/11/2023).
Setelah menjalani pemeriksaan, Firli enggan menemui awak media. Dia kabur menggunakan mobil. Tak tanggung-tanggung, Firli Bahuri bahkan sampai menyembunyikan wajahnya menggunakan tas yang ia bawa.
"Tindakan Firli Bahuri yang berusaha menghindari jurnalis dengan bersembunyi dan menutup wajahnya menggunakan tas setelah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri mengingatkan masyarakat pada kebiasaan para koruptor," kata Peneliti ICW Kurnia Ramadhana dalam keterangannya, Jumat (17/11/2023).
Kurnia mengatakan, apa yang dilakukan Firli serupa dengan koruptor usai diperiksa penyidik di KPK.
Banyak dari para koruptor yang mengenakan rompi tahanan KPK berwarna oranye selalu menutupi wajahnya sesaat sebelum masuk mobil tahanan.
"Seperti yang sering tampak di KPK, koruptor yang mengenakan rompi oranye selalu mencari siasat untuk lari dari kejaran jurnalis. Perbedaan di antara keduanya praktis hanya pakaiannya saja, koruptor menggunakan rompi, sedangkan Firli mengenakan batik," sebut Kurnia.
Kurnia menilai Firli Bahuri melakukan hal tersebut karena takut dengan berbagai pertanyaan awak media yang akan mendalami soal dugaan pemerasan terhadap SYL tersebut.
Malah, Kurnia menduga Firli menghindari wartawan karena memang dirinya pelaku sebenarnya.
Baca juga: ICW Kritik Firli Bahuri Ngumpet di Balik Tas Usai Diperiksa Polisi: Mirip Kebiasaan Koruptor
"Perasaan panik yang tampak dari tindakan Firli tersebut menimbulkan prasangka, bahkan mungkin menjurus pada keyakinan, di tengah masyarakat bahwa dirinya memang benar terlibat dalam perkara pemerasan dan pertemuan dengan pihak berperkara. Sebab, jika merasa benar, mengapa sampai ketakutan seperti itu?" ujar Kurnia.