Wakasau Masih Trauma Atas Insiden Jatuhnya Pesawat Super Tucano
Dengan menggunakan kata berbahasa jawa, Gustaf mengungkap kondisi kebatinannya ketika mengetahui jatuhnya pesawat
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Agustinus Gustaf Brugman mengaku masih kaget sekaligus prihatin pada saat mendengar insiden jatuhnya pesawat Super Tucano milik TNI AU.
Dengan menggunakan kata berbahasa jawa, Gustaf mengungkap kondisi kebatinannya ketika mengetahui jatuhnya pesawat yang juga mengakibatkan empat prajuritnya gugur.
"Jadi saya Mak Tratap juga tadi lihat dari Dukcapil menyerahkan tadi itu ya para janda yang ditinggalkan oleh mereka-mereka (almarhum awak pesawat Super Tucano) semuanya adik-adik kita semua, kaget," kata Agustinus Gustaf usai pimpin apel Komandan Satuan (Dansat) TNI Angkatan Udara 2023 di Puri Ardhya Garini, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/11/2023).
Baca juga: Asabri Serahkan Rp 2,2 Miliar Manfaat JKK ke Keluarga Korban Pesawat Super Tucano dan KKB Papua
Adpaun Mak Tratap merupakan bahasa jawa yang bermakna yakni kondisi batin seseorang yang bergejolak ketika terjadi sesuatu yang mengagetkan.
Bahkan pasca kejadian itu, Gustaf pun menyebut kini belum pernah melihat lagi pemberitaan yang berkaitan dengan peristiwa jatuhnya pesawat tersebut.
Lantaran ia menyebut masih trauma jika mengingat kejadian itu terlebih sampai merenggut nyawa empat prajurit terbaiknya.
"Makanya kalau ada berita tentang Super Tucano itu saya langsung matikan (tv), mohon maaf. Saya masih trauma dengan melihat mereka-mereka tadi," pungkasnya.
Baca juga: Cuaca Jadi Kendala Evakuasi Bangkai Pesawat Super Tucano, 2 Elemen Penting telah Diamankan
Kesulitan Evakuasi Pesawat Karena Medan Sulit
Terkait insiden itu, TNI AU sendiri masih kesulitan mengevakuasi sisa-sisa bangkai peswat Super Tucano yang jatuh di tebing daerah Pasuruan, Jawa Timur beberapa waktu lalu.
Pasalnya kata jenderal bintang tiga itu faktor medan di lokasi yang sulit jadi salah satu hal yang menghambat timnya di lapangan untuk mengevakuasi keseluruhan bangkai pesawat tersebut.
"Jadi memang cukup susah evakuasinya, cukup curam, jadi memang (cuacanya) berkabut. Kemudiaj dari jalan raya cukup jauh," ucap Agustinus Gustaf usai pimpin apel Komandan Satuan (Dansat) TNI Angkatan Udara 2023 di Puri Ardhya Garini, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/11/2023).
Karena medan yang sulit tersebut, tim di lapangan pun sampai harus sampai memotong-motong bagian badan pesawat Super Tucano agar mudah saat di evakuasi.
Alhasil Agustinus pun memprediksi bahwa proses keseluruhan evakuasi bangkai pesawat latih tempur itu pun baru bisa selesai dalam waktu satu bulan kedepan.
"Karena medan yang cukup susah jadi secara keseluruhan forex pesawat itu kemungkinan selesai di kurang lebih sebulan baru bisa (selesai)," pungkasnya.
Sebelumnya sebagaimana diketahui, Pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan, Jawa Timur (Jatim).
Pada sebuah rekaman video yang ditayangkan di stasiun televisi, pesawat itu bernomor ekor TT-3103.
No ekor tersebut merujuk kepada pesawat Super Tucano buatan Brazil.
Pesawat tempur ini didatangkan pada 2012 dan 2013 silam di pangkalan TNI AU Abdul Rahman Saleh, Malang.
Pesawat Super Tucano EMB 314 dengan kursi ganda ini dulunya digunakan untuk menggantikan operasional peswat OV-10 Bronco skadron Udara 21 Lanud Abd Saleh, Malang.