Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bangun Klaster Agribisnis, Kementan Dorong Ekosistem Kewirauhaan bagi Petani Milenial Lewat P4S

Dedi Nursyamsi mengatakan, P4S sebagai pusat pembelajaran bagi petani harus menghadirkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan pertanian. 

Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Bangun Klaster Agribisnis, Kementan Dorong Ekosistem Kewirauhaan bagi Petani Milenial Lewat P4S
ist
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sekaligus Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti (tengah) saat menyampaikan P4S kepada petani milenial. 

"Saya mendapatkan banyak ilmu, terlebih saat berkunjung ke P4S Wiwanda Agrow. Sepulang dari sini saya akan coba terapkan di daerah saya  mengingat  Agrowisata disana cukup tinggi," kata Syva.

Sekilas Tentang Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP)

Sebagai informasi, awal  mula keberadaan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) tidak lepas dari perkembangan Sumberdaya Manusia Pertanian dimulai dari peran Kebun Raya Bogor yang telah berdiri sejak tahun 1817. 

Fungsi Kebun Raya yang semula untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dibidang botani tropis kemudian berkembang untuk studi pertanian rakyat bagi bumi putera dan perkebunan milik bangsa Eropa.

Pada tahun 1876, Kebun Raya membangun Kebun Budidaya Tanaman (kultuur tuin) di Cikeumeuh Bogor dengan mandat untuk melaksanakan 3 fungsi, yaitu penelitian, pendidikan dan penyuluhan. 

Di samping membangun kebun percobaan dengan fungsi penelitian, juga dibangun kebun-kebun percobaan dan sekolah pertanian sebagai bagian dari fungsi penyuluhan dan pendidikan pertanian.

Dengan berdirinya Departemen Pertanian Departement van Landbonw,(1905), penyelenggaraan pendidikan dan penyuluhan pertanian bagi rakyat pribumi menjadi lebih mantap dan professional setelah mendapat dukungan dan persetujuan dan Departemen Pendidikan Agama, dan Kerajinan pada tahun 1900.

Baca juga: Anies: Produksi Pangan Berubah dari Food Estate ke Contract Farming yang Berpihak Petani

Berita Rekomendasi

Secara berturut-turut berkembang cabang pendidikan pertanian, seperti : Sekolah Hortikultura (1900), Sekolah Pertanian (1903), Sekolah Dokter Hewan (1907), Culture School (1913), Landbouw Bedriff School (1922), dan Middelbare Boshbouw School pada tahun 1938.

Setelah Indonesia merdeka, pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian diupayakan lebih serius lagi di bawah pembinaan Kementerian Kemakmuran (1945-1950) mengalami reorganisasi menjadi Kementerian Pertanian (1950-1960} dan kemudian menjadi Departemen Pertanian dan terakhir menjadi Kementerian Pertanian hingga saat ini. 

Agar penyelenggaraan pengembangan SDM pertanian dapat lebih memenuhi kebutuhan pembangunan pertanian, maka Kementerian Pertanian membentuk lembaga pendidikan dan penyuluhan pertanian di tingkat pusat yang langsung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas