Kemenkes: Penyakit Tidak Menular jadi Penyebab 70 Persen Kematian di Indonesia
Kementerian Kesehatan menyoroti pentingnya pengendalian faktor risiko dan deteksi dini penyakit tidak menular (PTM).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Aji
"Edukasi masyarakat adalah kunci untuk mengubah perilaku," kata dr. Ningz.
Dalam era digital yang serba cepat ini, tantangan dalam menyampaikan edukasi kesehatan menjadi lebih kompleks, terutama di media sosial.
Meskipun banyak yang menggunakan smartphone, kesadaran untuk mengecek kebenaran informasi masih sangat terbatas, bahkan di kalangan masyarakat berpendidikan tinggi pun, masih sering terjadi pengulangan mitos atau hoax yang keliru.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Center of Youth and Population Research (CYPR), Boedi Rheza, menyoroti pentingnya intervensi dini untuk mengubah perilaku berisiko, seperti konsumsi alkohol dan rokok, yang semakin umum di masyarakat Indonesia.
Kenaikan signifikan dalam kasus kanker, stroke, dan penyakit ginjal kronis, seperti yang ditunjukkan oleh data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018, mencerminkan tantangan kesehatan yang dihadapi generasi muda saat ini.
Baca juga: Indonesia Hadapi Tantangan Penyakit Tidak Menular, Dokter Spesialis: Bisa Dicegah
"Ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang memahami dan merespons tren ini dengan strategi kesehatan publik yang efektif," ucap Boedi.
Melalui webinar ini, MASINDO berharap dapat terus memberikan kontribusi yang berarti dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan dan pengelolaan PTM.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia