Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Hengki Haryadi, Dapat Promosi jadi Penyidik di Bareskrim Polri, Naik Pangkat jadi Brigjen

Kombes Hengki Haryadi mendapat promosi menjadi penyidik tindak pidana utama TK II Bareskrim Polri. Ia pecah bintang menjadi Brigjen. Ini profilnya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Profil Hengki Haryadi, Dapat Promosi jadi Penyidik di Bareskrim Polri, Naik Pangkat jadi Brigjen
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi saat menjelaskan terkait ledakan di Setiabudi, Jakarta Selatan. Kini, Kombes Hengki Haryadi mendapat promosi menjadi penyidik tindak pidana utama TK II Bareskrim Polri. Ia pun akan pecah bintang menjadi Brigjen. Ini profilnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi sejumlah perwira menengah (pamen) di wilayah Polda Metro Jaya.

Satu di antara pamen yang terkena rotasi adalah Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi.

Dalam rotasi yang dilakukan Kapolri, Hengki Haryadi ditarik ke Bareskrim Polri dan menduduki jabatan baru sebagai penyidik tindak pidana utama TK II.

Dengan jabatannya sekarang, Hengki Haryadi pecah bintang alias akan berpangkat jenderal dari sebelumnya Kombes menjadi Brigadir Jenderal (Brigjen).

Sebab jabatan penyidik di Bareskrim Polri biasanya diisi oleh perwira dengan jabatan jenderal bintang satu.

Baca juga: 9 Pejabat Polda Metro Jaya Dirotasi, Kombes Hengki Haryadi Ditarik ke Bareskrim Polri

Selama ini, Hengki Haryadi dikenal sebagai sosok polisi yang tak gentar melawan premanisme khususnya di DKI Jakarta.

Ia tak segan-segan menindak para preman terkenal seperti Rosario de Marshall alias Hercules hingga John Refra alias John Kei.

BERITA REKOMENDASI

Selengkapnya, berikut profil Hengki Haryadi yang dipromosikan menjadi penyidik di Bareskrim Polri:

Hengki Haryadi lahir di Palembang, 16 Oktober 1974 sehingga usianya sekarang adalah 49 tahun.

Hengki merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1996 yang berpengalaman dalam bidang reserse.

Lulusan SMA Taruna Nusantara itu pernah menduduki sejumlah jabatan penting di Korps Bhayangkara.

Ia pernah menjadi Kepala Satreskrim Polres Tulangbawang Lampung pada 2004 silam.

Setahun kemudian, Hengki diangkat menjadi Kapolsek Telukbetung Selatan, Bandar Lampung.

Tak lama kemudian, ayah empat anak itu dimutasi menjadi Kasat Reskrim Poltabes Bandar Lampung.

Dikutip dari Kompas.tv, Hengki menjadi Kanit III Sat I Dit Reskrim Polda Lampung tahun 2008.

Dua tahun kemudian, ia menyandang pangkat Komisaris Polisi (Kompol) dengan menjabat sebagai Pamen di Polda Metro Jaya.

Setelah berpangkat Kompol, jabatan pimpinan pertama yang diemban Hengki adalah menjadi Kapolsek Metro Gambir.

Kemudian, ia diangkat sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat lalu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi saat konferensi pers kasus dugaan penipuan dengan tersangka 'si kembar' Rihana Rihani di Gedung Polda Metro Jaya, Selasa (4/7/2023).
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi saat konferensi pers kasus dugaan penipuan dengan tersangka 'si kembar' Rihana Rihani di Gedung Polda Metro Jaya, Selasa (4/7/2023). (YouTube Kompas TV)

Baca juga: Kombes Hengki Haryadi Bantah 3 Polisi yang Ditangkap Terlibat Terorisme: itu Berita Salah!

Pada 2014, Hengki dipercaya menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok.

Jabatan itu ia emban selama dua tahun hingga akhirnya ditunjuk menjadi Wakil Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Tahun 2017, ia kembali dipindahtugaskan menjadi Kepala Subdit I Dittipideksus Bareskrim Polri.

Di tahun yang sama, Hengki lagi-lagi dimutasi menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat, tepatnya pada Oktober 2017.

Kemudian, pada pertengahan November 2020, Hengki lalu diangkat menjadi Kapolres Metro Jakarta Pusat.

Satu setengah tahun kemudian, suami dari Duma Intan Karenina itu mengemban amanat sebagai Dirreskrimum Polda Metro Jaya sejak 13 April 2022.

Hingga akhirnya kini, Hengki kembali ditarik ke Bareskrim yang sebentar lagi akan bergelar Brigjen.

Prestasi Hengki Haryadi

Dirreksrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi saat wawancara di Program ROSI di Kompas TV, Kamis (16/3/2023).
Dirreksrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi saat wawancara di Program ROSI di Kompas TV, Kamis (16/3/2023). (YouTube Kompas TV)

Hengki Haryadi dikenal sebagai perwira polisi yang memiliki sejumlah prestasi.

Ia pernah mengenyam pendidikan selama sembilan bulan di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri ke-29.

Mengutip Kompas.com, ia menjadi lulusan terbaik di angkatannya.

Saat bertugas di Polres Metro Jakarta Barat, Hengki beberapa kali berhadapan dengan preman kelas kakap, Hercules.

Ia bersama tim Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat mencokok Hercules yang kerap melakukan tindakan kekerasan hingga pemalakan bersama anak buahnya kepada masyarakat di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada 2013.

Lima tahun kemudian, pada 2018, Hengki kembali berhadapan dengan Hercules saat menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

Hercules beserta geng diketahui mengintimidasi dan menyebarkan ketakutan terhadap warga Kalideres saat mencoba menguasai lahan milik warga.

Selain Hercules, Hengki juga pernah menangkap sejumlah orang penting hingga artis.

Pada Desember 2018, ia menangkap aktor Steve Emmanuel gara-gara kedapatan membawa narkoba.

Tiga tahun kemudian, Hengki menangkap anak dan menantu konglomerat Aburizal Bakrie yaitu Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani pada Juli 2021.

Pasangan ini ditangkap karena kasus narkoba.

Pertengahan 2019, Polres Metro Jakarta Barat berkolaborasi dengan penegak hukum narkoba dari Amerika Serikat, yaitu DEA.

Hasilnya, Polres Metro Jakarta Barat berhasil mengungkapkan penyelundupan sabu asal Amerika dengan modus bungkus kopi seberat 28 kilogram.

Pada Juni 2022, Kombes Hengki Haryadi memimpin penangkapan pemimpin tertinggi ormas Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja di Lampung.

Saat itu, ormas Khilafatul Muslimin dianggap meresahkan masyarakat.

Agustus 2022, Hengki menangkap empat pejabat BPN dalam kasus dugaan mafia tanah di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Sindikat mafia tanah ini melibatkan sejumlah pegawai BPN, termasuk juga pendananya atau funder.

Pernah Tersangkut Kasus Kematian Brigadir J

Kombes Hengki Haryadi pernah diperiksa tim inspektorat khusus (Itsus) Polri terkait penanganan kasus kematian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Kadiv Humas Polri saat itu, Irjen Dedi Prasetyo menyatakan, pemeriksaan itu terkait ketidakprofesionalan dalam penanganan dugaan kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Meski demikian, Hengki Haryadi tetap berdinas seperti biasa.

Kendati demikian, kata Dedi, pihaknya tak merinci mengenai waktu pemeriksaan terhadap Kombes Hengki Haryadi.

Hal yang pasti, Kombes Hengki Haryadi hanya dimintai keterangan terkait kasus tersebut.

"Diminta keterangan saja," katanya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Pravitri Retno W/Abdi Ryanda Shakti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas