Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Raya Natal Libur Nasional? Berikut Sejarah Natal

Hari Raya Natal pada 25 Desember 2023 termasuk dalam hari libur nasional dan 26 Desember 2023 cuti bersama, berikut ini sejarah Natal

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Hari Raya Natal Libur Nasional? Berikut Sejarah Natal
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kelompok paduan suara lagu natal atau Christmas Carol tampil di Jalur pedestrian kawasan Bundaran HI, Jakarta, Jumat (22/12/2023) - Hari Raya Natal pada 25 Desember 2023 termasuk dalam hari libur nasional dan 26 Desember 2023 cuti bersama Natal, berikut ini sejarah Natal. 

TRIBUNNEWS.COM - Hari Raya Natal tahun ini akan dirayakan pada Senin, 25 Desember 2023.

Diketahui, Hari Raya Natal ini merupakan salah satu hari besar bagi umat Kristen yang diperingati setiap tahunnya.

Selain itu, Natal ini juga diperingati sebagai hari lahirnya Yesus Kristus yang dirayakan tepat sebelum enam hari tahun baru.

Lantas, Hari Raya Natal apakah termasuk hari libur nasional?

Dihimpun dari Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023, Hari Raya Natal termasuk libur nasional setiap tahunnya.

Baca juga: Masih Padat, Begini Situasi Terkini Kemacetan di Tol Cipali Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024

Apalagi menjadi hari libur nasional terakhir pada tahun 2023 ini.

Sehari setelah Natal, terdapat cuti bersama perayaan Natal pada 26 Desember 2023.

Berita Rekomendasi

Sejarah Natal

Perayaan Natal ini sebagai peringatan lahirnya Yesus Kristus dan pencerahan pada hari tergelap di musim dingin

Pada saat musim dingin banyak orang-orang di seluruh dunia merayakan Natal, khususnya umat Kristen.

Banyak orang bersukacita selama hari titik balik matahari ketika musim dingin yang dianggap sangat buruk telah dilewati dan mereka berbahagia ketika adanya sinar matahari yang terlihat.

Kemudian di daerah Skandinavia, orang Norwegia merayakan tradisi Yule dari 21 Desember di mana hari titik balik matahari hingga Januari yang mana mengadakan pesta hingga melakukan pembakaran kayu yang padamnya membutuhkan waktu hingga 12 hari.

Dihimpun dari laman History, masyarakat Norwegia mempercayai setiap percikan api merepresantikan babi atau anak sapi yang akan lahir selama berlangsungnya tahun tersebut.

Selain itu, masyarakat Roma melakukan perayaan bernama Saturnalia yang mana merupakan penghormatan kepada dewa pertanian, Saturnalia.

Perayaan Saturnalia merupakan saat di mana menjadi waktu untuk berfoya-foya yang dilakukan selama  seminggu saat hari titik balik matahari dan berlanjut selama sebulan penuh.

Pada Saturnalia ini ditandai dengan banyaknya hidangan makanan dan minuman saat perayaan dan memberikan kebebasan sementara bagi para pembantu/budak.

Perayaan ini juga ditandai dengan sekolah dan seluruh bentuk perdagangan tutup.

Adapun penentuan 25 Desember sebagai Kelahiran Yesus Kristus dan berdirinya agama Kristen.

Adapun Paskah yang merupakan hari libur utama sedangkan kelahiran Yesus Kristus tidak dirayakan.

Berlanjut pada abad ke-4, gereja secara resmi memutuskan jika kelahiran Yesus Kristus adalah hari libur, namun pada Alkitab tidak pernah mencantumkan kapan Yesus Lahir.

Kemudian meskipun beberapa fakta sejarah memperkirakan kelahiran-Nya terjadi pada musim semi, Paus Julius I memilih 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus Kristus.

Baca juga: Ani Kena Macet Horor Saat Mudik Liburan Natal ke Bumiayu: Perjalanan 12 Jam Baru Sampai Songgom

Secara umum, pemilihan tanggal tersebut dipercaya sebagai adopsi dari tradisi pagan yaitu festival Saturnalia dengan menyamakan perayaan Natal dengan tradisi lain terkait perayaan hari titik balik matahari.

Pada saat itu, perayaan ini pada umumnya dilakukan dengan cara mendatangi gereja dan meminum minuman beralkohol.

(Tribunnews.com/Pondra)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas