Lestarikan Lingkungan, Masyarakat Diajak Memilah Sampah dan Olah Jadi Barang Bernilai
Saat ini pembuatan wayang dari sampah masih dilakukan oleh anggota Wayang Jazz Baruwani yang berjumlah 7 orang.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diajak menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam kehidupan sehari-hari.
Satu di antaranya, memilah sampah dari rumah dan mengolahnya menjadi barang bernilai ekonomi seperti produk kesenian wayang.
Baca juga: Jokowi Tinjau Proses Pengolahan Sampah Menjadi Bahan Bakar di Cilacap
Produk seni kreasi baru di masyarakat Kabupaten Cilacap hasil dari olahan sampah yakni Wayang Jazz Baruwani.
Pendiri Wayang Jazz baruwani Daryono Yunani menjelaskan, pembentukan Wayang Jazz Baruwani bermula dari diskusi Kelompok Sanggar Bambu yang dipimpinnya bekerja sama dengan SBI Pabrik Cilacap.
Baca juga: Perayaan Tahun Baru 2024 di Jakarta Sisakan 130 Ton Sampah, Terbesar Setelah Pandemi
Ia menyampaikan, pemberdayaan masyarakat dapat dilakukan melalui unsur seni budaya lokal, misalnya wayang 'runtah' (bahasa Cilacap berarti sampah).
"Kami sampaikan kalau kami punya sahabat seorang dalang yang bisa buat wayang dari kardus dan kantong semen bekas. Jumlah pemain juga tidak banyak jadi lebih efektif dan efisien. Gagasan diterima dan kami diarahkan ke bank sampah binaan SBI. Pihak SBI juga memberikan bantuan berupa renovasi sanggar, sound system, piano portabel, gender Jawa, dan lain-lain. Wayang Jazz Baruwani resmi terbentuk pada 2022 dan tampil perdana pada Festival Runtah Baruwani pada Agustus 2022," kata Daryono ditulis Sabtu (6/1/2024).
Menurut Daryono, Wayang Jazz Baruwani konsisten menyampaikan pesan moral melalui cerita yang dibawakan seputar kemajemukan hidup bermasyarakat, perlindungan ekosistem laut, serta pelestarian lingkungan melalui pengelolaan sampah menjadi produk bernilai ekonomis agar masyarakat bisa berdaya dan mandiri.
Saat ini pembuatan wayang dari sampah masih dilakukan oleh anggota Wayang Jazz Baruwani yang berjumlah 7 orang.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, pemberdayaan masyarakat yang dijalankan SBI dan Baruwani merupakan bagian dari Road Map Keberlanjutan 2030 yang berfokus pada tiga pilar: Mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, Perlindungan lingkungan, dan Menciptakan nilai bersama bagi karyawan dan masyarakat.
Produk hasil pengolahan sampah yang dibuat oleh komunitas Baruwani pun beragam, antara lain paving block, wayang, pupuk kompos, sandal, produk kantong ecoprint dan mebel runtik atau perabot rumah tangga dari olahan sampah plastik.
Selama periode Januari-September 2023, Baruwani telah berkontribusi mengolah sedikitnya 700 ton sampah organik menjadi kompos dengan penurunan gas metana sebesar 15 ton CH4.
Kemudian, memanfaatkan 2.800 kantong semen bekas menjadi kantong ecoprint dan sandal yang berkontribusi pada penurunan 0,53 ton timbulan sampah dengan penurunan emisi CO2 sebesar 501 ton CO2, serta 100 ton sampah anorganik yang terolah dan menurunkan 0,03 persen timbulan sampah di Cilacap.