Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FKUI Teliti Kadar Timbal Darah pada Anak di Jawa, Hasilnya Mencemaskan

Timbal adalah logam berat yang kerap digunakan sebagai bahan pembuatan baterai, produk-produk logam seperti amunisi, dan sebagainya. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in FKUI Teliti Kadar Timbal Darah pada Anak di Jawa, Hasilnya Mencemaskan
SURYA/PURWANTO
Pengunjuk rasa melakukan aksi damai Global Climate Strike (GCS) 2023 di depan Balaikota Malang, Jawa Timur, Sabtu (16/9/2023). Mereka menuntut pemerintah untuk segera menegakkan keadilan iklim. Dalam aksi tersebut masa aksi mengangkat cerita dari masyarakat Lakardowo yang sejak tahun 2010 berjuang dalam menghadapi limbah B3 akibat aktivitas PT. PRIA. Dampak dari aktivitas perusahaan tersebut telah mengakibatkan sungai dan setidaknya delapan sumur sumber air bersih terpapar logam berat,seperti timbal krom, valensi enam dan arsenik. SURYA/PURWANTO 

Terkait hal ini, Guru Besar Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI, Muchtaruddin Mansyur, ungkap keadaan ini perlu segera ditindaklanjuti. 

“Kadar timbal darah pada anak yang didapatkan pada penelitian ini merupakan suatu keadaan yang mendesak untuk ditangani," tegas Muchtaruddin pada keterangan yang diterima Tribunnews, Rabu (10/1/2024). 

Keterlambatan dalam penanganan akan mempengaruhi kualitas generasi mendatang.

KTD dapat mengakibatkan keterlambatan tumbuh kembang anak.

Serta melonjaknya penyakit jantung dan pembuluh darah serta penyakit kronis lainnya. 

"Penguatan kapasitas sektor kesehatan untuk mengenal dan mencegah pajanan timbel lingkungan serta dampak kesehatannya harus menjadi prioritas," tambahnya.

Bahaya Paparan Timbal

Berita Rekomendasi

Pencemaran timbal pada lingkungan dapat menyebabkan pajanan timbel pada tubuh manusia melalui sistem pernafasan, pencernaan, dan kulit. 

Penumpukan dari pajanan timbel yang terus menerus dapat meningkatkan Kadar Timbel Darah (KTD) yang menyebabkan keracunan dan gangguan kesehatan. 

Khususnya pada anak-anak. Hal ini diungkapkan oleh  Direktur Yayasan Pure Earth Indonesia, Budi Susilorini.

“Timbel sangat berbahaya, khususnya bagi anak-anak, dan kita dapat terpajan dari lingkungan rumah kita," jelasnya. 

Keracunan timbal dapat berupa penurunan kecerdasan dan kurang darah (anemia).

Bahkan pada pajanan jangka panjang, dapat menimbulkan dampak buruk pada jantung, pembuluh darah, ginjal, dan sistem hormonal tubuh (endokrin).  

Timbal  masuk dalam kategori logam berbahaya dan beracun. 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas