Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Bakal Rilis Perpres soal Carbon Capture Storage

Jodi menjelaskan, dalam perpres tersebut dimungkinkan untuk melakukan penangkapan dan penyimpanan karbon di luar wilayah kerja minyak dan gas bumi.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Pemerintah Bakal Rilis Perpres soal Carbon Capture Storage
Istimewa
Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenko Marves) Jodi Mahardi dalam peluncuran International & Indonesia CCS Forum 2024 di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (23/01/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peraturan presiden (Perpres) tentang penangkapan dan penyimpanan karbon Carbon Capture Storage (CSS) direncanakan bakal dirilis dalam waktu dekat.

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Kemenko Marves) Jodi Mahardi dalam peluncuran International & Indonesia CCS Forum 2024 di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (23/01/2024).




Ia mengatakan, semua proses dan tahapan birokrasi untuk peluncuran perpres ini telah diselesaikan.

 "Targetnya harus secepatnya, karena semua sudah proses tahapannya sudah dilalui. Bulan ini dirilis (Perpres soal CCS/CCUS )," ujar Jodi.

Jodi menjelaskan, dalam perpres tersebut dimungkinkan untuk melakukan penangkapan dan penyimpanan karbon di luar wilayah kerja minyak dan gas bumi.

Tujuannya agar penangkapan dan penyimpanan karbon banyak menyentuh sektor industri, semisal besi baja, kaca, hingga smelter.

BERITA TERKAIT

"Saline aquifer di luar wilayah kerja Migas ini memungkinkan operator untuk melakukan ke CCS juga," imbuhnya.

Baca juga: Jakarta Darurat Polusi Udara, Pengamat: BBM Ramah Lingkungan Jangan Sekadar Wacana

Selain itu, membuka peluang juga untuk crossborder (lintas batas negara), namun alokasi domestik tetap lebih besar.

"Investasi memang besar, dengan crossborder tapi ini akan membuat banyak investasi masuk. Jadi pada akhirnya industri bisa menggunakan CCS dengan lebih affordable," jelas Jodi.

Diketahui, Indonesia kini memiliki kapasitas penyimpanan karbon dioksida yang sangat besar, yang diperkirakan mencapai 400 hingga 600 gigaton di dalam depleted reservoir dan saline aquifer. 

Direktur Eksekutif Indonesia CCS Center, Belladonna Troxylon Maulianda, menyoroti peran penting Indonesia dalam penerapan CCS di masa depan.

Pihaknya bersama Kemenko Marves RI akan penyelenggaraan forum International Indonesia Carbon Capture and Storage Forum yang kedua di tahun 2024. 

Penyelengaraan forum penting ini merupakan bukti komitmen dan dedikasi Indonesia untuk mencapai emisi net zero dan mendorong Indonesia dan global untuk bersama-sama menuju masa depan yang berkelanjutan.

Baca juga: WALHI Sayangkan Isu Perdagangan Karbon tak Diulas Lengkap Saat Debat Cawapres

Ketua Pelaksana International & Indonesia CCS Forum 2024 Hendra Halim mengatakan, kegiatan nantinya akan menampilkan pembicara dari pakar energi dan lingkungan terkemuka. 

"Forum ini menyatukan para pemangku kepentingan internasional dan lokal untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan dalam menentukan langkah-langkah konkret untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai ekonomi yang berkelanjutan," ujar Hendra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas