Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejagung Kejar Pembuktian Aliran Rp 66 Miliar ke Bos Nikel untuk Tutup Kasus Korupsi BTS Kominfo

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung juga memastikan bahwa pengumpulan alat bukti terus dilakukan.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kejagung Kejar Pembuktian Aliran Rp 66 Miliar ke Bos Nikel untuk Tutup Kasus Korupsi BTS Kominfo
YouTube Kompas TV
Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejagung, Kuntadi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejaksaan Agung memastikan terus mendalami aliran uang kasus korupsi tower BTS 4G BAKTI Kominfo yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.

Meski sebagian pelaku dalam pusaran rasuah ini sudah dimejahijaukan, sebagian lainnya masih dikejar pembuktiannya oleh tim penyidik Kejaksaan Agung.

Baca juga: Kasus Korupsi BTS Kominfo, Kepala HUDEV UI Segera Disidang

Tak terkecuali pembuktian aliran dana ke pengusaha nikel, Windu Aji Susanto yang di persidangan disebut-sebut menerima Rp 66 miliar.

"Windu Aji masih didalami," kata Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung, Kuntadi, Kamis (25/1/2024).

Senada dengan Dirdik Jampidsus, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung juga memastikan bahwa pengumpulan alat bukti terus dilakukan.

Baca juga: Kasus Korupsi BTS Kominfo, Penyidik Kejagung Limpahkan Berkas Perkara Anggota BPK Achsanul Qosasi

Windu yang saat ini menjadi tahanan dalam kasus lain, yakni korupsi tambang nikel Blok Mandiodo Konawe Utara (MKU) di Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga kini statusnya dalam kasus BTS masih belum ditentukan tim penyidik.

Berita Rekomendasi

"Alat bukti itu masih kita dalami. Windu kan sudah jadi tersangka di tempat lain," kata Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana.

Satu di antara kendala dalam pengumpulan alat bukti, diakui Ketut berkaitan dengan pengakuan saksi-saksi.

Karena itulah pembuktian melalui alat bukti lain sedang dikejar.

"Kalau terang, berapa kali melakukan transaksi, orang ngaku semua kan enak. Kita kan hanya terbentur oleh alat bukti," ujar Ketut.

Sebelumnya dalam persidangan, terungkap fakta adanya penyerahan Rp 66 miliar ke Windu Aji sebagai upaya menutup kasus korupsi tower BTS Kominfo.

Kepastian sampainya uang itu lantaran terdakwa Irwan Hermawan menyerahkan langsung kepada Windu Aji.

Bersama kawannya, Windi Purnama, Irwan mengantarkan uang ke rumah Windu Aji di Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas