Pihak Istana Bantah Panggil Surya Paloh, Ray Rangkuti: Kalau Kita Baca yang Undang Adalah Presiden
Ray mencontohkan pernyataan Presiden Jokowi sebelumnya yang tak akan cawe-cawe di Pemilu 2024. Tetapi sebaliknya artinya cawe-cawe.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
![Pihak Istana Bantah Panggil Surya Paloh, Ray Rangkuti: Kalau Kita Baca yang Undang Adalah Presiden](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/presiden-joko-widodo-atau-jokowi-dan-ketua-umum-partai-nasdem-surya-paloh.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti ikut mengomentari soal pertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh beberapa hari lalu.
Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Ari Dwipayana mengklaim pertemuan itu terjadi karena Surya Paloh ingin bertemu dengan Presiden. Bukan Presiden yang memanggil Surya Paloh.
Baca juga: Ray Rangkuti Duga Pertemuan Jokowi-Paloh Bahas Hak Angket Bansos Pilpres 2024
Ray membaca pernyataan tersebut sebaliknya. Bahwa Presiden Jokowi yang menginisiasi pertemuan tersebut.
"Pihak istana mengatakan Surya Paloh yang meminta supaya ketemu dengan presiden. Maka ingat kalau itu datang dari istana cara bacanya harus sebaliknya," kata Ray kepada awak media di kantor Para Syndicate, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).
Kemudian Ray mencontohkan pernyataan Presiden Jokowi sebelumnya yang tak akan cawe-cawe di Pemilu 2024. Tetapi sebaliknya artinya cawe-cawe.
Baca juga: Ray Rangkuti Duga Pertemuan Jokowi-Paloh Bahas Hak Angket Bansos Pilpres 2024
Begitu juga soal pernyataan Presiden Jokowi tak setuju revisi Undang-Undang KPK. Artinya sebaliknya setuju.
"Itu cara bacanya, apa artinya? Kalau kita baca dengan sebaliknya. Berarti yang ngundang itu adalah presiden," jelasnya.
Lanjut Ray, jika Presiden Jokowi mengatakan diskusi politik dengan Surya Paloh dengan ekspresi yang gembira.
"Mungkin yang terjadi sebetulnya cerita sedih. Boleh jadi Surya Paloh menolak tawaran Presiden Jokowi," tegasnya.
Sebelumnya, kabar Ketua Umum Surya Paloh dipanggil presiden dibantah oleh pihak Istana.
Koordinator Staf Khusus (Stafsus) Presiden, Ari Dwipayana menyebut memang ada pertemuan antara Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan pada Minggu (18/2/2024).
Pertemuan itu terjadi karena Surya Paloh memang ingin bertemu dengan Presiden. Bukan Presiden yang memanggil Surya Paloh.
"Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," kata Ari saat dihubungi Kompas.com, Minggu.
Ari mengatakan, Presiden Jokowi kemudian merespons permohonan untuk bertemu yang disampaikan Surya Paloh.
Baca juga: Respons Mahfud MD soal Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh: Semua Bisa Terjadi ke Depan
"Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Bapak Presiden mengalokasikan waktu untuk menerima Bapak Surya Paloh, malam hari tadi di Istana Merdeka," imbuhnya.
Namun menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim, pertemuan tersebut terjadi atas undangan Jokowi.
Ia menampik pernyataan Ari Dwipayana yang menyatakan pertemuan terlaksana atas permintaan Surya Paloh.
“Hal ini sekaligus meluruskan informasi bahwa Surya Paloh meminta waktu bertemu dengan Presiden Jokowi,” ucap Hermawi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.