Kata 3 Menteri Jokowi soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Inilah pernyataan dari tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju soal program makan siang gratis yang dicanangkan Prabowo-Gibran.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
Menurutnya, program makan siang gratis itu ke depan akan dibahas secara rinci.
Ini karena program makan siang dan susu gratis akan menyasar sekitar 83 juta anak di Indonesia.
"Harus dibahas secara seksama agar terdeliver dengan baik," sambungnya.
AHY menyebut program itu bukan hanya bertujuan untuk mengentaskan masalah stunting, melainkan juga menggerakkan ekonomi.
Program itu, menurutnya, akan berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap bahan pokok.
"Program makan siang gratis termasuk susu tujuannya untuk menggerakan ekonomi karena ada demand yang besar."
"Akan ada permintaan terhadap bahan pokok pangan yang besar, karena bisa dibayangkan satu anak saja beras, nasi, lauk, sayur, buah, susu kalikan 83 juta jadi akan terjadi perputaran ekonomi di tingkat, daerah di tingkat lokal," tuturnya.
3. Sri Mulyani
Di sisi lain, Sri Mulyani mengungkapkan pihaknya masih akan menghitung antara program baru yang bakal masuk termasuk makan siang gratis dengan program yang sudah direncanakan oleh tiap Kementerian/Lembaga (K/L).
Dia juga menjelaskan penghitungan program makan siang gratis ini akan dilakukan hingga bulan depan.
"Kan ini nanti masih di dalam program, kalau detail ya kita lihat di dalam pembahasan mengenai pagu indikatif dari masing-masing kementerian/lembaga."
"Ini nanti kita lihat dari existing program dengan apa yang akan masuk baru, nanti akan dihitung dalam sebulan depan," ujarnya setelah Sidang Paripurna Kabinet yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Sri Mulyani juga menjelaskan hingga saat ini KPU belum menetapkan pemenangan Pilpres 2024.
Oleh sebab itu, program makan siang gratis yang dicanangkan Prabowo-Gibran masih sebatas program capres-cawapres dan bukan program resmi dari pemerintah.
"Ini kan proses masih berjalan tiga bulan ke depan. Jadi bulan depan, kita mungkin fokusnya lebih kepada pagu indikatif dan program-program prioritas seiring dengan KPU sudah memutuskan pemerintah yang sudah official yang memenangkan pemilu," tukasnya.
(Tribunnews.com/Taufik Ismail/Yohanes Liestyo)