Badan Pangan Nasional Klaim Tak Ada Kenaikan HET Beras Jelang Puasa Ramadan
Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan tidak ada wacana menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Direktur Distribusi dan Cadangan Makanan, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Rachmi Widiriani mengklaim, tidak ada wacana menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras.
Ia menjelaskan, dalam situasi saat ini yang sedang anomali, jika HET dinaikkan maka ada kemungkinan harga beras tidak bisa turun lagi.
"Presiden sudah menetapkan bahwa HET tidak dinaikkan, karena situasinya sedang anomali. Jadi, nanti kalau dinaikkan terus, tidak bisa turun," kata dia dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Persiapan Ramadhan, Kondisi Harga Bahan Pokok', Senin (4/3/2024).
Baca juga: Bos Bulog Buka-bukaan Alasan Stok Beras SPHP di Alfamart Kerap Kosong
Pemerintah memastikan stabilitas ketersediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia melalui berbagai strategi.
Seperti mengimpor beras sejak tahun 2023 dan menyiapkan cadangan pangan untuk intervensi sesuai dengan Perpres 125 Tahun 2022.
"Sebagai bagian dari upaya stabilisasi, pemerintah juga memberikan bantuan pangan sebesar 10 kg per Keluarga Penerima Manfaat (KPM), kepada 22 juta penerima. Langkah ini telah terbukti berdampak pada penahanan laju inflasi, dengan 22 juta KPM tidak perlu bersaing di pasar untuk mendapatkan beras," papar dia.
Rachmi menambahkan, strategi lain yang diambil adalah menyiapkan waduk dan embung sebagai cadangan air, serta mengantisipasi kemungkinan El Nino dengan menambahkan beras dari luar negeri.
"Kami mengimbau masyarakat untuk belanja bijak dan menghindari food waste," ungkap dia.
Ditambahkan direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim bahwa pemerintah memilih tidak merelaksasi HET, tetapi membanjiri pasar dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna mengendalikan harga.
Berdasarkan pemantauan di aplikasi Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), cadangan beras nasional aman. Karenanya dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca juga: Ombudsman: Kebijakan Harga Eceran Tertinggi Tak Efektif untuk Redam Kenaikan Harga Beras
"Pemerintah telah menyiapkan lebih dari 1,2 juta ton beras cadangan, ditambah dengan cadangan untuk keperluan komersial menjadi 1,4 juta ton. Kenaikan harga beras dalam beberapa waktu terakhir di beberapa wilayah juga telah diintervensi pemerintah," sebutnya.
Adapun situasi yang terjadi saat ini ujar Isy, disebabkan oleh fenomena El Nino yang mempengaruhi masa tanam, terutama untuk beras premium yang hampir seluruhnya beras lokal.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah strategis seperti impor dan peningkatan subsidi pupuk untuk memastikan ketahanan pangan.