Diantaranya sampul buku "Luka Cita" karya Valerie Patkar, sampul buku "Pulau Batu di Samudra Buatan" karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, hingga sampul buku "Si Juki: Kisah Kusut Dunia Dongeng" yang diilustrasikan oleh Faza Meonk. 

Selain Parcel Ramadhan, Pameran yang diadakan oleh Penerbit GPU ini juga menyediakan berbagai kegiatan menarik.

Seperti Talkshow bersama illustrator dan penulis, dan Live Sketch bersama illustrator. Diskusi dengan para desainer mengenai isu terkait Artificial Intelligence dan karya manusia. 

Pembukaan Pameran Sampul juga dimeriahkan oleh penampilan dari Berlian Hutauruk yang akan menyanyikan Badai Pasti Berlalu, Dealova yang akan ditampilkan pada Sampul Manusia. 

Tak hanya itu saja, Pameran ini juga menghadirkan Cover Remake on The Spot untuk Buku Fiksi, Non Fiksi, dan juga BBK dengan total hadiah uang tunai senilai Rp. 2.250.000.

Banyak kegiatan seru lainnya yang dihadirkan Penerbit GPU pada acara Sampul Manusia tahun ini. 

Berkarya Dalam Denyut Zaman “50 Tahun Penerbitan”

Lebih lanjut, Mirna menjelaskan jika pameran Sampul Manusia merupakan perhelatan awal dari rangkaian keseluruhan yang akan dilaksanakan oleh Penerbit GPU selama tahun 2024 ini. 

Penerbit GPU menciptakan sebuah gagasan yaitu Berkarya Dalam Denyut Zaman.

Gagasan ini berawal dari satu mimpi besar yang mulai ditapaki dengan langkah sederhana di tahun 1974, yaitu tentang manusia-manusia Indonesia yang berimajinasi dan berpengetahuan. 

"Lebih dari 20.000 judul buku telah hadir sejak tahun 1974 hingga saat ini," tambah Mirna. 

Tentu hal ini tidak bisa terjadi tanpa adanya kerja keras dan dedikasi dari penulis, penerjemah, penyunting, penata letak, penggambar, perancang sampul hingga pencetak dan juga distributor. 

Di usianya yang ke-50 tahun ini, Penerbit GPU akan terus berusaha untuk menjadi rumah bagi seluruh pihak demi menyongsong masa depan yang lebih baik. 

Gramedia Pustaka Utama akan terus berupaya untuk menapaki jalan, menyusuri tepian, menjelajahi batas, memahami realitas demi menghadirkan karya yang mencerahkan bangsa dan terus beradaptasi dalam pelukan teknologi terkini. 

Kini, lima puluh tahun menjadi penanda untuk kembali mengobarkan semangat, komitmen, dan cinta terhadap literasi dan Ibu Pertiwi.