Hakim Arief Hidayat Lirik Cincin Mewah Hotman Paris, Tiba-tiba Potong Pembicaraan: Bagus-bagus Itu
Kejadian ini berlangsung dalam sidang lanjutan sengketa Pilpres, di gedung MK, Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat menyoroti sejumlah cincin yang dikenakan kuasa hukum Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea.
Momen itu berlangsung dalam sidang lanjutan sengketa Pilpres, di gedung MK, Jakarta, Rabu (3/4/2024).
Pantauan Tribunnews.com, saat itu Hotman Paris tengah menyatakan sependapat dengan pernyataan Hakim Arief Hidayat, bahwa pembahasan di persidangan tak perlu membicarakan Sirekap jika penghitungan rekapitulasi suara berdasarkan perhitungan manual dan berjenjang.
Hotman yang saat itu tampak menggebu-gebu menyampaikan pendapatnya sempat memberikan gesture namaste atau tabik kepada Hakim Arief Hidayat.
Gesture tersebut ditunjukkan Hotman untuk mengapresiasi pernyataan Hakim Arief yang dinilai Hotman sejalan dengannya.
Namun, di sela-sela penyampaian pendapat Hotman, tiba-tiba Arief Hidayat memotongnya. Arief menyoroti sejumlah cincin mewah yang dikenakan pengacara kondang itu.
"Sebentar saudara Hotman. Sebentar saudara. Tadi saat mengirim tabik cincinnya bagus-bagus itu," kata Hakim Arief Hidayat kepada Hotman, sambil tersenyum.
Mendengar hal itu, Hotman sempat tertawa dan menghentikan penyampaian pendapatnya sebentar. Lalu, ia melanjutkannya lagi kemudian untuk mengajukan pertanyaan kepada ahli yang dihadirkan KPU.
Sebelumnya, Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra menegur kuasa hukum Prabowo-Gibran, Hotman Paris Hutapea, yang mempermasalahkan saksi KPU masih membahas aplikasi Sirekap.
Peristiwa itu berlangsung dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli dari KPU dan Bawaslu, di gedung MK, Jakarta, pada Rabu (3/4/2024).
Hal itu bermula ketika Hotman mengaku setuju dengan ucapan Hakim Arief Hidayat yang mempertanyakan penggunaan Sirekap, ketika pada akhirnya yang digunakan untuk rekapitulasi suara adalah perhitungan manual dan berjenjang.
"Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih hormat yang setinggi-tingginya kepada Yang Mulia Bapak Arief Hidayat, karena setelah kita tadi tiga setengah jam diskusi tentang IT ternyata hanya satu pertanyaan dari Arief Hidayat yang mengatakan, kalau memang akhirnya yang dipakai adalah manual dan perhitungan berjenjang, ngapain kita ribut-ribut lagi bicara Sirekap? Itu tadi pertanyaan dari Pak Arief Hidayat," ucap Hotman, dalam persidangan, Rabu.
Selanjutnya, pernyataan Hotman mulai dinilai Hakim Saldi Isra melebar ke mana-mana tanpa adanya hal yang ditanyakan.