Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara DVI Identifikasi 12 Korban Kecelakaan Tol Cikampek yang Alami Luka Bakar 90-100 Persen

12 korban tewas kecelakaan maut yang terjadi di Tol Japek KM 58 Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024), mengalami luka bakar 90 sampai 100 persen.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Cara DVI Identifikasi 12 Korban Kecelakaan Tol Cikampek yang Alami Luka Bakar 90-100 Persen
YouTube KompasTV
Proses evakuasi jenazah korban kecelakaan maut yang melibatkan tiga kendaraan, satu bus dan dua mobil, di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). 12 korban tewas kecelakaan maut ini mengalami luka bakar 90 sampai 100 persen. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 12 korban tewas kecelakaan maut yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024), mengalami luka bakar 90 sampai 100 persen.

Luka bakar mencapai 100 persen tersebut membuat tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Barat melakukan identifikasi dengan cara-cara tertentu.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jawa Barat, Kombes Nariyana.

"Kondisi jenazah mengalami luka bakar 90 hingga 100 persen," katanya dalam konferensi pers di RSUD Karawang, Selasa (9/4/2024) sore, dilansir TribunJabar.id.

"Kami pun melakukan pemeriksaan korban dari gigi, rambut, hingga properti seperti perhiasan dan pakaian yang digunakan oleh korban," lanjutnya.

Guna mempercepat proses identifikasi, ia meminta keluarga korban yang hadir merupakan pihak yang memiliki hubungan darah.

"Kami harap yang hadir ke pos Ante Mortem adalah keluarga terdekat yang memiliki hubungan darah, seperti kakak, adik, atau orang tua," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Dengan begitu, proses identifikasi bisa dilakukan lewat tes DNA.

"Agar kami bisa ambil sampling melalui swab untuk tes DNA pihak keluarga korban."

"Kemudian untuk jenazah korban bisa kami ambil dari tulang hingga sel tubuh lainnya yang masih bisa kami ambil," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hasil tes DNA bisa diketahui dalam kurun waktu tiga hari.

Baca juga: Najwa Ghefira Asal Bogor, Korban Kecelakaan Maut Tol Cikampek Pertama yang Berhasil Diidentifikasi

"Jadi seharusnya itu tujuh hari, namun karena permintaan dari Kapolri untuk bisa secepatnya, maka kami harap tiga hari bisa diketahui untuk hasil tes DNA," terangnya.

Satu Korban Telah Teridentifikasi

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan pihaknya berhasil mengidentifikasi satu dari 12 jenazah kecelakaan maut di Tol Cikampek ini.

Korban tersebut bernama Najwa Devira jenis kelamin perempuan, alamat di Kabupaten Bogor.

Hal ini berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan oleh tim DVI bersama stakeholder terkait.

"Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi satu jenazah, yaitu atas nama Najwa Devira jenis kelamin perempuan umur 22 tahun alamat Kab. Bogor," kata Jules Abraham dalam Konferensi Pers di RSUD Karawang, Selasa.

Jules menyatakan, identitas Najwa Devira ini berhasil ditemukan melalui identifikasi berdasarkan data primer gigi oleh tim Pusdokkes Polda Jawa Barat.

"Jenazah korban teridentifikasi berdasarkan data primer gigi," tuturnya.

Selain itu, Jules menyampaikan bahwa kecelakaan beruntun yang melibatkan Grandmax, Toyota Rush, dan Bus Primajasa menyebabkan 12 orang meninggal dunia.

12 korban tewas itu terdiri dari 7 laki-laki dan 5 korban perempuan.

"Sampai dengan saat ini dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh tim DVI dengan bekerja sama stakeholder terkait."

"Termasuk Polres, Polsek, rekan-rekan TNI, Pemda, Dinas Kependudukan, dan aparat pemerintah desa serta masih banyak lainnya dengan menggunakan prinsip profesionalitas, proporsionalitas, transparansi, dan kehati-hatian untuk meminimalkan faktor kesalahan," terangnya.

Adapun tim DVI telah membentuk Posko DVI yang berjumlah 39 orang yang terdiri dari 11 dokter spesialis forensik, 2 ahli odontologi forensik, 7 dokter umum, 11 petugas para medik, dan 13 petugas non-paramedik.

"Tim DVI sendiri merupakan gabungan dari personil Pusdokkes Polri, Pusdokkes Polda Jabar, INAFIS Polres Karawang, dan RSUD Karawang serta didukung oleh PDG Jabar persatuan dokter gigi dan ada persatuan dokter forensik," ucapnya.

Selain itu, tim DVI juga mendirikan pos Ante Mortem (AM) dan pos Post Mortem (PM).

Pos Ante Mortem bertugas menerima informasi atau data ciri-ciri korban dari keluarga.

Sedangkan Post Mortem bertugas mengidentifikasi jenazah dan mengamankan properti serta label.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Cara DVI Identifikasi Korban Kecelakaan Maut di Tol Japek yang Semua Alami Luka Bakar 90-100 Persen.

(Tribunnews.com/Deni/Nitis Hawaroh)(TribunJabar.id/Deanza Falevi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas