Hilangnya Tradisi Jokowi Buka Puasa Bersama Pimpinan Lembaga Negara di Tahun Terakhir Jabat Presiden
Sampai penghujung bulan Ramadan 2024, kebiasaan yang dilakukan Presiden Joko Widodo berbuka puasa bersama pimpinan lembaga negara
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai penghujung bulan Ramadan 2024, kebiasaan yang dilakukan Presiden Joko Widodo berbuka puasa bersama pimpinan lembaga negara seperti DPR atau MPR tidak dilakukan.
Dari catatan Tribunnews, Jokowi hanya dua kali menggelar buka puasa bersama terbuka di Istana.
Pertama bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin, sejumlah menteri dan kepala lembaga negara eksekutif dan yudikatif di Istana Negara, Jakarta, Kamis, (28/3/2024).
Kedua bersama relawan pendukungnya di Istana Kepresidenan RI di Jakarta, Senin (1/4/2024).
Buka puasa bersama tersebut tidak ada dalam agenda resmi Kepresidenan.
Setelah dan selama masa pandemi Covid-19, Jokowi menerbitkan aturan melarang buka puasa bersama (bukber) selama Ramadhan 1444 Hijriah.
Aturan itu dibuat hanya berlaku bagi pejabat negara.
Oleh karena itu, Presiden menegaskan masyarakat boleh menggelar buka puasa bersama.
"Terkait dengan larangan buka puasa bersama untuk pejabat pemerintah perlu saya sampaikan, pertama bahwa arahan untuk tidak buka bersama hanya ditujukan untik internal pemerintah," ujar Jokowi dalam keterangan pers secara daring pada Senin (27/3/2023).
"Khususnya (untuk) para menko, para menteri dan kepala lembaga non pemerintah. Bukan untuk masyarakat umum. Sekali lagi bukan untuk masyarakat umum," ucap dia.
Kepala Negara lantas menjelaskan alasan larangan buka bersama dibuat.
Menurutnya, saat ini publik sedang ramai menyoroti kehidupan para pejabat yang kerap memamerkan kemewahan.
Oleh karena itu, dia meminta agar jajaran pemerintah menyambut puasa Ramadhan 1444 Hijriah kali ini dengan semangat kesederhanaan.
"Tidak berlebihan dan agar anggaran yang biasa dipakai untuk buka bersama kita alihkan. Kita isi untuk kegiatan yang lebih bermanfaat," ungkap Jokowi.
"Kita bantu mereka yang lebih membutuhkan, pemberian santunan untuk fakir miskin, yatim piatu serta masyarakat yang benar-benar membutuhkan," kata dia.
Selain itu, Presiden juga menyarankan anggaran buka puasa digunakan untuk menggelar pasar murah bagi masyarakat.
Baca juga: Buka Puasa Cuma Makan Nasi dan Gorengan, Pegawai Resto Dihajar Koki karena Curi Bebek Sisa Pelanggan
Menuai pro dan kontra
Sebagaimana diketahui, larangan buka puasa bersama untuk pejabat dan ASN menuai pro dan kontra.
Larangan itu merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo yang tertuang dalam surat Surat Sekretaris Kabinet Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 tentang arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama yang diteken Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung pada 21 Maret 2023.
Surat tersebut ditujukan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri dan kepala badan/lembaga.
Di dalam surat itu ada tiga poin arahan Presiden Joko Widodo mengenai buka puasa bersama bagi pejabat dan ASN.
Pertama, penanganan Covid-19 saat ini dalam transisi dari pandemi menuju endemi, sehingga masih diperlukan kehati-hatian.
Kedua, sehubungan dengan hal tersebut, pelaksanaan buka puasa bersama pada bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah agar ditiadakan.
Ketiga, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) agar menindaklanjuti arahan tersebut kepada para gubernur, bupati dan wali kota.
Dalam akhiran surat juga ditekankan agar para menteri, kepala instansi, kepala lembaga serta kepala daerah mematuhi arahan Presiden tersebut dan meneruskan kepada seluruh pegawai di instansi masing-masing.
Tak ada lagi di tahun terakhir menjabat presiden
Selama menjabat di periode pertama dan kedua, Jokowi rutin menghadiri undangan buka bersama dengan Ketua DPR.
Mulai Ketua DPR dijabat Setya Novanto hingga Bambang Soesatyo.
Bukan hanya itu, Jokowi juga ikut buka puasa bersama dengan prajurit TNI dan Polri.
Beberapa kali bukber digelar di Mabes TNI hingga di Lapangan Monumen Nasional (Monas).
Di tahun politik ini, tak ada lagi agenda tersebut.
Jokowi Lebaran di Jakarta
Presiden Jokowi akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah atau tahun 2024 di Jakarta.
Lebaran tahun ini merupakan perayaan Idul Fitri terakhirnya menjabat sebagai Presiden RI.
"(Lebaran) di Jakarta," kata Jokowi usai meninjau Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2024).
Namun, Kepala Negara mengatakan, belum ada rencana silaturahmi dengan tokoh-tokoh tertentu.
Mantan Wali Kota Solo ini pun tidak menjawab soal rencana open house pada Lebaran terakhirnya sebagai Presiden RI.
Kendati begitu, Jokowi menyampaikan, proses silaturahmi saat Lebaran akan mengalir.
"Kurang lebih (shalat di Istiqlal), Insya allah. Enggak ada rencana (silaturahmi), mengalir biasa saja," ujar Jokowi.
Sebagaimana diketahui, Jokowi merayakan Lebaran tahun lalu di kampung halamannya, Solo, Jawa Tengah. (*)