Pemanfaatan AI di Bidang Humas Perlu Disertai Pedoman Etika
Pemerintah mendorong perusahaan di berbagai bidang agar adaptif terhadap kehadiran teknologi kecerdasan artifisial (artificial intelligence- AI)
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Dodi Esvandi
“Dan kalau berbicara implementasi etika di bidang kehumasan, akan sangat terkait dengan nilai moral yang menyertai manusia (humas) dalam berperilaku,” tuturnya.
Sementara itu, Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan integrasi praktik kehumasan dengan AI tidak terelakkan.
Humas harus adaptif terhadap kehadiran teknologi ini.
Kecerdasan artifisial berperan penting dalam mengelola dan memanfaatkan informasi secara cepat dan efektif.
Meskipun demikian, tetap ada area yang sulit untuk digantikan kecerdasan aritifisial sehingga terus membutuhkan peran manusia, misalnya dalam menyusun narasi.
Baca juga: Teknologi AI Bisa Ciptakan Manusia Virtual untuk Bantu Aktivitas Pemasaran
Menurutnya, di dalam menentukan narasi tersebut dibutuhkan kebijaksanaan.
“Seperti apa narasi atau konteks dari sebuah informasi yang sebetulnya ingin disampaikan ke publik. Atau dalam pemilihan key word,” kata Arya.
Oleh karena itu, SDM di bidang kehumasan harus terus meningkatkan kapasitas diri, memperkaya pengalaman dan sudut pandang.
“Wisdom itu seiring pengalaman. Tinggal tim humas terus upgrade mindset agar bisa menentukan narasi yang tepat atas suatu informasi,” ujar Arya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.