Kronologi Tewasnya Mahasiswa STIP Cilincing oleh Senior, Kapolres: Rekaman CCTV Menjelaskan Semua
Berikut ini kronologi sementara tewasnya mahasiswa Sekolah Tinggi Perguruan Pelayaran (STIP) di Clincing, Jakarta Utara.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut ini kronologi tewasnya mahasiswa Sekolah Tinggi Perguruan Pelayaran (STIP) di Clincing, Jakarta Utara.
- Korban berinisial P dan berusia 19 tahun tewas pada Jumat (3/5/2024).
- Korban tewas diduga karena dianiaya senior.
- Kapolres Jakarta Utara Gidion Arif Setyawan mengatakan, ada dugaan akibat kekerasan yang dilakukan oleh oknum senior tingkat dua dalam kegiatan tadi pagi.
- Peristiwa nahas yang menimpa mahasiswa asal Bali itu diperkirakan terjadi pukul 08.00 WIB tadi pagi.
- Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu terjadi di toilet lantai II STIP Jakarta Utara.
- Awalnya korban (Putu Satria Ananta Rustika) dan teman-temannya yang masih tinggat I, dipanggil oleh senior di tingkat II.
- Seniornya bernama Tegar asal Bekasi, sempat menayakan siapa yang meminta korban dan rekan-rekanya memakai pakaian olahraga ke gedung pendidikan lantai 3.
- Korban dan rekan-rekannya kemudian diminta berbaris berjejer. Kemudian tegar memukul ulu hati korban dengan tangan mengepal sebanyak 5 kali.
- Hal itu membuat korban terkapar.
Bukan kegiatan resmi
Kapolres mengatakan, aksi dugaan penganiayaan tersebut bukan merupakan kegiatan resmi dari sekolah tersebut.
"Artinya ini kegiatan yang memang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga. Ini kegiatan perorangan mereka, tidak dilakukan secara terstruktur maupun kurikulum tapi ini kegiatan inisiasi para siswa," ucapnya.
Saat ini, lanjut Gidion pihaknya sudah mengamankan senior di sekolah tersebut yang diduga terlibat.
Namun, belum diketahui jumlah pastinya dan hanya ada 10 saksi yang dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian.
Terpisah, Perbekel Desa Gunaksa, I Wayan Sadiarna membenarkan, Putu Satria Ananta Rustika merupakan warganya.
Sore tadi, pihak keluarga sudah ke Jakarta untuk memastikan informasi tersebut.
"Tadi ibu, adik, serta paman dari anak itu (Putu Satria Ananta Rustika) berangkat ke Jakarta. Katanya mengecek informasi tersebut," jelas Sadiarna, Jumat (3/5/2024).
Sadiarna mengaku, mengenal warganya tersebut. Bahkan mengetahui saat Putu Satria berangkat melanjutkan pendidikan ke salah satu sekolah kedinasan di Jakarta.
"Saya tahu anak ini, sebelum berangkat juga dulu pernah bertemu," ungkapnya. Putu Satria Ananta Rustika, merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Korban merupakan alumni SMA N 2 Semarapura.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramatjati, Brigjen Hariyanto menyebut pihaknya belum melakukan visum terhadap jenazah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) berinisial P (19) yang tewas akibat diduga dianiaya seniornya, Jumat (3/5/2024).
"Kami masih menunggu surat permintaan visum (SPV) tertulis dari penyidik, sebagai prosedur baku pemeriksaan kami," kata Hariyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (3/5/2024).
Jika tidak ada SPV dari pihak penyidik kepolisian, maka Hariyanto dan tim belum bisa memeriksa jenazah P. "Semoga SPV cepat diterima," harapnya.
Rekaman CCTV Clear