Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wacana Presidential Club yang Digagas Prabowo: Disambut Baik Jokowi hingga Golkar, Tuai Kritik PDIP

Wacana Presidential Club yang digagas Prabowo: Disambut baik Jokowi hingga Golkar, tuai kritik PDIP.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Wacana Presidential Club yang Digagas Prabowo: Disambut Baik Jokowi hingga Golkar, Tuai Kritik PDIP
Instagram @prabowo
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bersalaman di sela peresmian Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman dan 25 RS milik TNI di RSPPN, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Prabowo Subianto memiliki keinginan untuk membentuk presidential club atau klub presiden.

Nantinya, presidential club akan mempertemukan Presiden Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), hingga Megawati Soekarnoputri.

Selain untuk berbagi pengalaman dari para presiden sebelumnya, Presidential Club ini juga dibentuk agar Prabowo dapat meminta pendapat dalam menyusun kabinet pemerintahan.




Namun, keinginan Prabowo itu menuai pro dan kontra.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), Partai Demokrat, dan Partai Golkar menyambut baik gagasan Prabowo tersebut.

Di lain sisi, PDIP memberikan tanggapan dingin terkait wacana Presidential Club.

Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengatakan silaturahmi antara presiden dengan mantan presiden sangat penting, baik dengan ada atau tidaknya Presidential Club.

BERITA TERKAIT

"Ada atau tidak adanya Presidential Club (klub presiden), presiden dan semua mantan presiden sangat penting untuk bersilaturahmi," kata Ari, Jumat.

Silaturahmi dengan mantan presiden, jelasnya, juga dilakukan Jokowi selama ini.

Ia menyebut, Jokowi sering bersilaturahmi dengan para mantan presiden, mantan wakil presiden, dan tokoh tokoh bangsa lainnya.

"Yang pastinya akan bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara," paparnya.

Baca juga: Jika PKS Gabung Koalisi Prabowo, Pengamat Nilai Alarm bagi Demokrasi: Tidak Ada Check and Balances

Pujian Singkat Jokowi

Terkait wacana tersebut, Jokowi hanya memberikan komentar singkatnya.

Ia menilai, gagasan eks Pangkostrad tersebut adalah ide yang bagus.

"Bagus, bagus," kata Jokowi usai meninjau pameran mobil listrik di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat, (3/5/2024).

Sambil berseloroh, Jokowi tak masalah apabila pertemuan para mantan presiden RI itu digelar sesering mungkin.

"Ya, dua hari sekali enggak apa-apa," tutur Jokowi.

Sambutan Baik Demokrat dan Golkar

Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, menyebut pihaknya menyambut baik usulan pembentukan Presidential Club.

Kamhar menilai, pemikiran tersebut sudah berulangkali disampaikan oleh Prabowo.

"Didasari pemikiran agar para tokoh-tokoh terbaik bangsa yang pernah mengemban mandat rakyat sebagai presiden bisa terus mendedikasikan diri dan pengabdiannya berupa pemikiran dan berbagi pengalaman dengan presiden yang sedang menjabat," ujar Kamhar, Jumat (3/5/2024).

Menurutnya, ide Prabowo itu akan memperkaya perspektif presiden sehingga kebijakan yang dirumuskan bisa lebih tepat serta optimal.

Ia juga berpendapat, klub presidensial ini dapat membuat suasana menjadi teduh dan harmonis.

"Menanggalkan warna-warninya untuk merah putih. Mengesampingkan berbagai sentimen interpersonal demi rakyat, bangsa dan negara," tandas Kamhar.

Senada dengan Demokrat, Golkar juga memberikan pujian terkait gagasan pembentukan Presidential Club.

Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, mengutarakan para presiden RI sebelumnya memiliki gagasan untuk memajukan bangsa.

"Presiden RI Terpilih Prabowo memiliki keterbukaan untuk mendapatkan masukan-masukan positif dan konstruktif bagi kemajuan Indonesia," pungkas Ace.

Baca juga: Klub Presiden: Upaya Prabowo Pertemukan Megawati, SBY, dan Jokowi

PDIP Beri Sambutan Dingin 

Namun, respons sebaliknya ditunjukkan PDIP.

Politikus senior PDIP, Deddy Sitorus, justru mempertanyakan urgensi dibentuknya Presidential Club.

Sebenarnya, Deddy menganggap bahwa rencana Prabowo tersebut bagus, tetapi dia mempertanyakan urgensi dan fungsi dari dibentuknya 'Presidential Club'.

Menurutnya, saat ini, sudah ada Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang dapat bekerjasama dengan Prabowo jika sudah dilantik menjadi Presiden pada Oktober 2024 mendatang.

"Ya namanya rencana, bagus-bagus saja. Cuma memang urgensinya apa, kan sudah ada Wantimpres)," kata Deddy kepada Tribunnews.com, Jumat (3/5/2024).

Deddy berujar, jika tujuan dibentuknya Presidential Club hanya untuk bertukar pikiran, maka tidak perlu dijadikan sebuah institusi.

"Nanti malah bikin beliau bingung karena masing-masing kan punya ideologi, konteks pemerintahan dan pengalaman yang berbeda."

"Idenya sih bagus tetapi menurut saya nanti malah bikin ribet sendiri," jelas Deddy.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Reza Deni/Yohannes Listyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas