Korupsi SYL: Kementan Dipalak 15 Ton Telur untuk Acara Organisasi Sayap Nasdem, Peternak Kena Sial
Untuk merealisasikan permintaan belasan ton telur itu, Nasrullah sebagai Dirjen PKH mencarikan CSR dari mitra Kementan.
Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi mantan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkap adanya permintaan dari organisasi sayap Partai Nasdem, Garnita kepada Kementerian Pertanian (Kementan).
Permintaan itu berupa 15 ton telur untuk rangkaian kegiatan Garda Wanita Malahayati Partai Nasdem atau Garnita NasDem pada tahun 2021 sampai 2023.
Belasan ton telur itu diminta oleh Staf Khusus Menteri Pertanian SYL, Joice Triatman, atas restu SYL.
"Ingat tidak ada bantuan berupa paket telur ayam?" tanya jaksa penuntut umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di persidangan kasus korupsi SYL di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (13/5/2024).
"Permintaan dari Staf Khusus Pak Menteri, Ibu Joice. Yang diberikan catatan ke kami 15 ton tahun 2021 sampai 2023," jawab saksi Dirjen Peternakan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan, Nasrullah.
"Permintaan dari Bu Joice itu untuk kepentingan siapa?" tanya jaksa lagi.
"Di sini ada dari Garnita Peduli," kata Nasrullah.
Baca juga: Takut Dimutasi, Pejabat Kementan Pakai Uang Pribadi Rp 200 Juta Renovasi Kamar Anak Menteri SYL
Saat itu, Joice mengklaim sudah mendapat persetujuan SYL untuk meminta 15 ton telur.
Karena itulah, Nasrullah melaksanakan permintaan tersebut.
"Bicaranya seperti apa permintaan telur itu?" ujar jaksa.
"Saya sudah izin Pak Menteri untuk meminta ke bapak,"kata Nasrullah, meniru ucapan Joice saat berkomunikasi dengannya.
Untuk merealisasikan permintaan belasan ton telur itu, Nasrullah sebagai Dirjen PKH mencarikan CSR dari mitra Kementan.
"Sumbernya dari mana uang pengadaan telor ini?"