Anggota DPR Soroti Aksi Bupati Halmahera Utara Bubarkan Demonstran Gunakan Parang
aksi Bupati Halmahera Utara (Halut) Frans Manery, membubarkan demo dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo dengan membawa parang
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
Frans yang merasa harus melindungi para tamu, lantas mengambil tindakan mengusir paksa massa tersebut.
"Tindakan itu saya ambil bukan sebagai bupati, namun karena ini merupakan kompleks rumah saya. Tidak ada aparat kepolisian di lokasi yang mengamankan aksi ini," ujarnya.
Namun kata Frans, ia sempat menegur hingga 3 kali sebelum akhirnya mengeluarkan sebilah parang yang kebetulan ada di dalam mobilnya.
Baca juga: Penjelasan Bupati Halmahera Utara Bubarkan Pengunjuk Rasa Pakai Parang: di Rumah Ada Tamu dan Mongol
Parang tersebut merupakan atribut tarian cakalele untuk pertunjukan peringatan HUT Kabupaten Halmahera Utara.
"Kalau dengan tangan kosong mereka tidak dengar, terpaksa saya kejar dengan parang. Untung mereka lari, kalau tidak saya tidak tau apa yang akan terjadi," beber mantan anggota DPRD Maluku Utara itu.
Frans Manery setelah menceritakan kronologi kejadian viral tersebut lantas mengaku kecewa dengan aksi para Mahasiswa tersebut.
"Menggambarkan seakan-akan wilayah ini tidak nyaman, makanya saya tegur mereka baik - baik. Tapi karena tidak mau yah saya sebagai pimpinan di wilayah terpaksa harus saya bubarkan," pungkas Frans Manery.