Humas Miliki Peran Penting Tingkatkan Reputasi Perguruan Tinggi
Paula Tjatoerwidya Anggarina menilai humas memiliki peran penting dalam meningkatkan reputasi perguruan tinggi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Humas Universitas Tarumanagara (Untar), Paula Tjatoerwidya Anggarina, menilai humas memiliki peran penting dalam meningkatkan reputasi perguruan tinggi.
Dirinya menilai reputasi perguruan tinggi harus dapat dikelola dengan tepat oleh para humas.
"Reputasi sangat penting untuk memenangkan persaingan dan mempertahankan keberlanjutan PTS, sehingga harus dikelola dengan tepat oleh PTS melalui pemberdayaan Humas," ujar Paula.
Hal tersebut diungkapkan oleh Paula dalam Ujian Disertasi Terbuka Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Untar, di Jakarta.
Paula menyampaikan disertasinya yang berjudul "Manajemen Reputasi di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melalui Pemberdayaan Humas".
Reputasi PTS, kata Paula, dipengaruhi oleh lima faktor utama.
Hal tersebut, yaitu akreditasi, kualitas lulusan, SDM, peringkat, dan kepemimpinan. Semua faktor positif pendukung reputasi tersebut harus diketahui publik.
"Sehingga humas ditempatkan sebagai penghubung dalam mengelola informasi keluar dan masuk PTS serta komunikasi ke dan dari para pemangku kepentingan, dengan menempatkan humas berada di bawah pimpinan tertinggi PTS dalam struktur organisasinya," kata Paula. B
Paula mengungkapkan, 55 persen PTS di Jakarta belum memiliki humas atau unit serupa.
Penyebabnya yaitu kurangnya dukungan dari pimpinan, keterbatasan sumber daya dan anggaran, lebih fokus pada bidang akademik, dan kebijakan manajemen yang berbeda.
Dirinya menilai tidak sedikit humas dalam organisasi pendidikan yang mengeluhkan tidak optimalnya peran dan fungsi dalam pengelola komunikasi dan informasi kepada publik.
Penyebabnya ketiadaan akses informasi, kurangnya apresiasi terhadap pekerjaan, ketidakjelasan posisi dalam struktur organisasi ketidakjelasan pedoman dan standar kerja, serta anggaran yang belum memadai.
Baca juga: Siswa asal Indonesia Diterima di 17 Perguruan Tinggi Amerika Serikat, Mana yang Dipilih?
"Saluran komunikasi dan perangkat humas sebagai sarana kerja harus digunakan secara optimal dalam mendukung reputasi," katanya.