Istri, Anak hingga Cucu "Kenyang" Nikmati Uang Kementan, SYL Pasang Badan di Persidangan
Upaya SYL pasang badan di hadapan hakim saat keluarganya mulai dari istri, anak, cucu hingga kakak di kuliti nikmati uang dan fasilitas Kementan
Penulis: Theresia Felisiani
"Dan saya minta Bibie kau masuk di situ, Pak Kasdi tunjukkan ke saya ada ruangannya Bibie."
"Itu bukan salah Pak Kasdi, saya yang salah," imbuhnya.
Hakim lantas menyinggung perusahaan tambang yang dimiliki Bibie.
Adapun Bibie tercatat memiliki perusahaan tambang bernama PT Nagatama Pilar Abadi.
Dalam kesempatan itu, hakim mempertanyakan alasan SYL tetap menjadikan Bibie sebagai pegawai magang di Kementan meski sudah memiliki perusahaan tambang sendiri.
"Apakah saksi tahu bahwa cucu saudara punya perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan? Kan mendapat penghasilan dari situ," tanya hakim.
"Setelah mereka besar, dia kan sama-sama di Inggris dengan anak Pak JK, dia dengan kelompok itu membangun seperti itu," jawab SYL.
Gengsi Jadi Alasan SYL Pekerjakan sang Kakak di Kementan
Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjadi saksi mahkota dalam perkara dugaan pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Senin (24/6/2024).
SYL diketahui menjadi saksi untuk terdakwa eks Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan, Kasdi Subagyono serta eks Direktur Alat dan mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta.
Dalam sidang tersebut, SYL mengaku mempekerjakan kakaknya, Tenri Olle Yasin Limpo sebagai Tenaga Ahli (TA) pada salah satu Dirjen di Kementerian Pertanian (Kementan) karena alasan gengsi memiliki kakak yang hanya merawat sang ibu.
Sebab, posisi SYL pada saat itu merupakan seorang Menteri Pertanian.
Sehingga, ia ingin memberikan martabat bagi sang kakak, yakni berupa pekerjaan di Kementan.
"Saya punya permintaan untuk memberikan gengsi dan martabat saja untuk (kakak), saya kan menteri, masa saya punya suadara tercecer-cecer, padahal dia punya ilmu yang cukup baik. menurut saya seperti itu," ucap SYL di sidang.
Meski demikian, SYL juga tetap merasa punya utang budi kepada kakaknya, karena ia sudah merawat ibu mereka yang sudah tua dan sakit.