Berkas Permohonan Perlindungan Saksi Staf Hasto Dinyatakan Lengkap, Ini yang Akan Dilakukan LPSK
Ihwal lengkapnya berkas permohonan perlindungan saksi yang diajukan Kusnadi diungkapkan Tim Penerimaan Permohonan LPSK.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permohonan perlindungan saksi yang diajukan Kusnadi, staf Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dinyatakan lengkap oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Ihwal lengkapnya berkas permohonan perlindungan saksi yang diajukan Kusnadi diungkapkan Tim Penerimaan Permohonan LPSK melalui surat elektronik yang ditujukan kepada Petrus Selestinus SH, Kuasa Hukum Kusnadi, yang juga Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) pada Rabu (3/7/2024).
Dalam surat tersebut, LPSK menyatakan telah melakukan verifikasi atas permohonan Kusnadi.
"LPSK telah melakukan verifikasi permohonan yang diajukan atas nama Kusnadi, telah terdaftar dengan Nomor Administrasi: 8.694/1/A.BPP-LPSK/06/2024," bunyi surat tersebut.
"Bahwa syarat formil permohonan perlindungan sebagaimana dimaksud di atas telah lengkap. Dengan demikian, permohonan tersebut telah memenuhi persyaratan formil," lanjut bunyi surat tersebut.
"Sehubungan dengan hal tersebut, LPSK akan melakukan penelaahan permohonan perlindungan dalam jangka waktu 30 hari kerja terhitung sejak surat pemberitahuan ini diterbitkan dan dapat diperpanjang berdasarkan keputusan Pimpinan LPSK," pungkas bunyi surat tersebut.
Sebagaimana diketahui, Hasto dan Kusnadi pernah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (10/6/2024), sebagai saksi untuk tersangka suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan, yakni Harun Masiku akhir tahun 2019 lalu.
Namun saat hendak ditangkap KPK, Wahyu kabur sehingga menjadi buron sejak awal Januari 2020 hingga kini.
Sementara itu, Petrus Selestinus mengaku bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Pimpinan LPSK yang telah menyatakan berkas permohonan perlindungan saksi kliennya lengkap.
"Kami juga berharap LPSK segera memberikan perlindungan kepada saksi Kusnadi yang sejak diperiksa KPK itu hingga kini jiwanya merasa terancam," pinta Petrus.
Ia yakin, LPSK akan memberikan perlindungan kepada saksi Kusnadi karena semua berkas dan persyaratan yang diserahkan pihaknya telah memenuhi semua prosedur dan syarat yang ditentukan LPSK. "Kami optimis LPSK memberikan perlindungan kepada saksi Kusnadi," tandas Petrus.
Berikut Surat dari LPSK terkait permohonan perlindungan saksi Kusnadi:
Kepada Yth.
Sdr. Petrus Selentinus, S.H.
Advokat Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Selamat Siang, kami dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
LPSK telah melakukan verifikasi permohonan yang diajukan atas nama Kusnadi telah terdaftar dengan Nomor Administrasi : 8.694/1/A.BPP-LPSK/06/2024.
Diberitahukan bahwa syarat formil permohonan perlindungan sebagaimana dimaksud diatas telah lengkap. Dengan demikian, permohonan tersebut telah memenuhi persyaratan formil.
Sehubungan dengan hal tersebut, LPSK akan melakukan penelaahan permohonan perlindungan dalam jangka waktu 30 hari kerja terhitung sejak surat pemberitahuan ini diterbitkan dan dapat diperpanjang berdasarkan keputusan Pimpinan LPSK.
Untuk memudahkan komunikasi mengenai perkembangan penelaahan permohonan, Saudara dapat menghubungi whatsApp LPSK melalui nomor 0857-7001-0048 (hanya WhatsApp Chat) atau via sambungan telepon LPSK melalui nomor 021-29681560.
Demikian disampaikan, terima kasih atas perhatian dan kerja sama baiknya.
Salam,
Tim Penerimaan Permohonan LPSK
Merasa Dijebak
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kusnadi Staf Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Staf Hasto Kristiyanto itu merasa dijebak usai tiba-tiba digeledah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal itu disampaikan Ronny Talapessy Kuasa hukum Kusnadi yang menyatakan bahwa kliennya merasa dijebak oleh sehingga meminta perlindungan LPSK.
Kusandi adalah staf Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang tiba-tiba digeledah oleh penyidik ketika mendampingi Hasto diperiksa sebagai saksi kasus suap eks caleg PDI-P Harun Masuki pada Senin (10/6/2024) lalu.
"Kami melihat bahwa proses dari Saudara Kusnadi dijebak oleh penyidik ini merupakan pelanggaran. Jadi berdasarkan hal tersebut kita ingin supaya LPSK mendampingi saudara Kusnadi," kata Ronny di Gelora Bung Karno, Jakarta, dikutip dari Wartakota, Sabtu (29/6/2024).
Ronny mengatakan, Kusnadi merasa dijebak karena penyidik KPK merampas properti milik kliennya tersebut.
Ia pun menilai Kusnadi seolah menjadi tumbal politik melalui tangan-tangan oknum penyidik KPK karena Kusnadi tidak ada hubungannya dengan kasus Harun Masiku.
"Dia datang dengan tujuan baik mendampingi Sekjen PDI-P Mas Hasto, tapi diperlakukan menurut kami dengan hal-hal yang melanggar hukum. Dijebak, dan dipaksa untuk menyerahkan properti milik pribadi dan juga buku milik PDI-P," ujar Ronny.
Ronny pun berharap, LPSK dapat mendampingi Kusnadi bila kliennya itu kembali dipanggil sebagai saksi oleh KPK.
"Kita ingin LPSK mendampingi saudara Kusnadi untuk dapat menjamin hak-haknya yang sudah dijadikan KPK sebagai saksi," ujar Ronny.
Kusnadi minta perlindungan LPSK
Kusnadi sendiri telah meminta perlindungan ke LPSK pada Jumat (28/6/2024).
Kuasa hukum Kusnadi, Petrus Selestinus menuturkan, permohonan perlindungan yang dilakukan Kusnadi, adalah bagian dari upaya seorang warga negara yang taat hukum.
Dengan meminta perlindungan LPSK ini, kata Petrus, Kusnadi menunjukkan dirinya orang yang taat hukum dan siap jika memang kembali dipanggil KPK, meskipun belum diketahui apakah KPK akan kembali memanggil Kusnadi atau tidak.
"Ya kita belum tahu (apakah Kusnadi akan dipanggil KPK lagi atau tidak), tapi dia (Kusnadi) siap, karena dia siap maka dia mencadangkan beberapa upaya ini," ujar Petrus, Jumat.
Sumber: Warta Kota