Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anggota Komisi VI DPR Ingatkan Bank BUMN untuk Perkuat Sistem Pengamanan Data Perbankan

Hal itu disampaikan Rudi merespons terjadinya peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN) yang terjadi belum lama ini.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Anggota Komisi VI DPR Ingatkan Bank BUMN untuk Perkuat Sistem Pengamanan Data Perbankan
Ist
Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai NasDem Rudi Hartono Bangun. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Fraksi Partai NasDem Rudi Hartono Bangun, menekankan pentingnya pengamanan data perbankan, terutama data nasabah.

Hal itu disampaikan Rudi merespons terjadinya peretasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN) yang terjadi belum lama ini.

Menurutnya hal itu telah berimbas pada semua layanan publik pemerintah.

Dia pun mengingatkan jajaran Bank Badan Usaha Milik Negara,(BUMN), baik Bank BNI dan BTN, untuk memperkuat pengamanan aplikasi perbankan dan meningkatkan kewaspadaan terkait kejahatan siber, khususnya pembobolan data perbankan.

Demikian dikatakan Rudi Hartono Bangun dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Utama (Dirut) BNI Royke Tumilaar dan Dirut BTN Nixon Napitupulu.

"Pengamanan aplikasi harus segera diperkuat dan bagaimana SDM (sumber daya manusia) perbankan ini mengantisipasi serangan hackers, sebab peretasan data itu sangat rawan,” kata Rudi dalam keterangannya Rabu (10/7/2024).

Berita Rekomendasi

Rudi Hartono mempertanyakan strategi dari jajaran direksi BNI dan BTN yang membawahi teknologi informasi dalam menghadapi kejahatan siber (cyber crime).

Pasalnya, serangan hacker yang terjadi pada PDN berimbas pada layanan keimigrasian, yang sempat terganggu.

Bahkan, Rudi meminta penjelasan rinci terkait kinerja tim atau divisi teknologi dalam menjaga data transaksi perbankan.

“Digitalisasi perbankan memang mempermudah nasabah, tapi tingkat keamanan data harus dijaga betul. Jadi jangan sampai lengah, karena hacker juga semakin canggih,” tandasnya.

Sementara itu sebelumnya, Direktur Technology and Operations PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Toto Prasetio menyatakan, pihaknya memastikan keamanan data dari nasabah di Supperapp Wondr by BNI ditengah ancaman cyber yang kerap terjadi di perbankan.

Toto bilang, Supperapp Wondr by BNI ini telah dilengkapi dengan standar keamanan yang terbaik dan mudah dipahami oleh nasabah. Setidaknya terdapat tiga layer keamanan dalam aplikasi tersebut.

"Jadi ada beberapa layer yang saya sebutkan, jadi layer yang paling atas edukasi, edukasi ke nasabah agar supaya menggunakan atau meng-keep password-nya dengan hati-hati, supaya tidak terjadi yang namanya social engineering," kata Toto saat Konferensi Pers di Gedung BNI, Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Kemudian, layer kedua merupakan kontrol terhadap aplikasi Wondr by BNI. Terakhir, layer teknologi security yang dilengkapi dengan sistem Artificial Inteligen (AI) hingga keamanan enkripsi data.

"Artificial Intelligence, pada saat kita melakukan liveness detection, bahwa memang bukan fake. lalu kita meng-adopt yang namanya multi-factor authentication. Jadi kita password ada, lalu kita ada mobile pin, yang agar men-translate dari password-nya yang ada," jelas Toto.

"Lalu keamanan apa lagi yang kita taruh? Ya seluruh faktor keamanan kayak NCC-nya, enkripsi datanya, lalu yang berkaitan dengan server-servernya, harus selalu istilahnya tidak bisa diakses sembarang orang, termasuk backup-nya. Jadi ini juga yang kita lakukan terhadap itu," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Royke Tumilaar menyatakan, BNI memastikan keamanan data melalui penguncian layer-layer dalam Supperapp Wondr by BNI. Artinya, tidak sembarang orang yang bisa membuka akses tersebut.

"Pintu-pintunya kita juga setiap hari lakukan kebolongan-kebolongan itu, kita uji semua, penetrasi test, segala macam. Itu jalan terus. Sekalian upgrade. Makanya investasi itu bukan cuma sistem aplikasi, tapi investasi paling mahal juga security-nya," jelas Royke.

"Jadi bikin aplikasi ini ada 40 surrounding yang harus dibangun. Itu termasuk security, segala macam security juga harus dibangun," imbuhnya menegaskan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas