Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Juru kamera Kompas TV Dipukul dan Ditendang Pendukung SYL Usai Sidang, Korban Lapor Polisi

Laporan polisi diterima dan teregister dengan nomor LP/B/3926/VII/2024/SPKT Polda Metro Jaya tertanggal 11 Juli 2024

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Juru kamera Kompas TV Dipukul dan Ditendang Pendukung SYL Usai Sidang, Korban Lapor Polisi
Tribunnews.com/Ilham
Sidang vonis mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berakhir ricuh, Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (11/7/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sidang vonis terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL) Kamis (11/7) kemarin juga sempat diwarnai kericuhan usai  ditutup oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.

Awalnya kericuhan terlihat saat wartawan berdesak-desakan untuk mengabadikan momen SYL menuju pintu keluar ruang sidang.

Desak-desakan ini membuat pagar pembatas antara terdakwa dengan pengunjung sidang pun roboh.




Di sisi lain keluarga dan simpatisan SYL juga ingin bertemu SYL dan tampak ingin menjaganya dari kerumunan wartawan.

Aksi dorong-dorongan pun terjadi hingga di luar ruang sidang.

SYL terpaksa dibawa kembali ke dalam ruang sidang.

Untuk mengantisipasi agar suasana lebih kondusif, wawancara SYL oleh awak media pun dilakukan di dalam ruang sidang dengan durasi yang dibatasi oleh salah satu jaksa penuntut umum KPK Meyer Simanjuntak, hanya selama 5 menit.

BERITA TERKAIT

Tetapi saat SYL melangsungkan wawancara di dalam ruang sidang, beberapa simpatisan SYL justru melanjutkan keributan dengan salah satu wartawan TV di luar sidang.

Baca juga: Wartawan Lapor Polisi Alami Penganiayaan saat Meliput Sidang Vonis SYL, Ngaku Dipukul-Ditendang

Bodhiya Vimala, juru kamera Kompas TV yang menjadi korban kericuhan itu mengungkapkan muasal terjadinya kericuhan.

Awalnya massa pendukung SYL sudah datang dari pagi.

Saat itu awak media sudah bersiap mengambil gambar SYL keluar dari ruang sidang, namun ormas tersebut menutup pintu ruang sidang.

"Seperti biasa kita anak TV udah blocking, tapi terhalang sama ormas itu, tapi kita juga minta kerja sama sama ormas itu untuk buka jalan supaya pas SYL keluar keliatan," kata Bodhiya.

"Saat itu kondisi ruang sidang penuh dan mereka masuk menutup pintu keluar itu, berjejer. Kita sebenarnya sudah sepakat sama ormas itu, karena anak-anak (wartawan) Tv yang lain juga minta membuka jalan lah, supaya pas SYL keluar kita sama-sama dapat gambarnya," tuturnya.

"Tapi pas SYL keluar itu, mereka langsung desak-desakan keluar, dorong, akhirnya bikin rusuh suasana. Banyak korban dan dari kawan-kawan tv lain juga ada yang terdampak barang liputannya," jelasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas