Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gibran Mundur Sebagai Wali Kota Solo pada Selasa Wage, Ini Artinya Menurut Penanggalan Jawa

Menurut penanggalan Kalender Jawa, Gibran Rakabuming Raka mundur sebagai Wali Kota Solo jatuh pada Selasa Wage, 9 Suro 1958

Editor: Erik S
zoom-in Gibran Mundur Sebagai Wali Kota Solo pada Selasa Wage, Ini Artinya Menurut Penanggalan Jawa
KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Gibran Rakabuming Raka setelah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Wali Kota Solo, pada Selasa (16/7/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka mengajukan pengunduran diri sebagai Wali Kota Solo, Selasa (16/7/2024).

Menurut penanggalan Kalender Jawa, Gibran Rakabuming Raka mundur sebagai Wali Kota Solo jatuh pada Selasa Wage, 9 Suro 1958.

Lalu bagaimana makna dari tanggal mundurnya Gibran Rakabuming Raka?

Baca juga: 5 Pernyataan Gibran setelah Mundur dari Wali Kota Solo, Titip Pesan ke Teguh hingga Pamit

Pemerhati Budaya Jawa KRMAP L Nuky Mahendranata Adiningrat atau Kanjeng Nuky mengatakan arti dari Selasa Wage yaitu Lakuning Bumi dan Mantri Sinaroja.

"Arti dari itu, wataknya suka mengalah, melindungi dan bisa menjalankan kewajiban dengan baik," kata Kanjeng Nuky.

Kanjeng Nuky mengatakan, penanggalan jawa 9 Suro 1958 tidak ada artinya. Meskipun demikian, tanggal 1 hingga 10 bulan Suro diyakini menjadi tanggal yang sakral.

"10 sura itu sendiri disebut Asyura yang menjadi sumber penamaan bulan Sura dalam kalender jawa," pungkas dia.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Pengamat Budaya dari UNS mengatakan, apabila ditarik dari Serat Centhini dan Kitab Primbon BetaIjemur Adammakna, orang Jawa memiliki tradisi perhitungan hari baik yang pada dasarnya merupakan sistem kepercayaan (religi) yang menyediakan seperangkat pengetahuan tentang cara manusia berkomunikasi dengan kekuatan-kekuatan supra natural atau pun kekuatan-kekuatan supra human (Dahnyang, Dewa, Tuhan).

Atas dasar keyakinan akan watak kodrati dari hari, tanggal, bulan dan posisi matahari secara tradisional "orang Jawa" memperhitungkan aktivitas hidupnya sesuai dengan aturan tertentu dengan harapan agar hidupnya selamat atau lancar dalam mencari rejeki.

"Sehingga setiap waktu itu diberi penanda dengan simbol watak. Misalnya, hari Senin itu wataknya selalu berubah, indah dan banyak mendapatkan simpati. Selasa, itu wataknya pemarah dan pencemburu, tetapi luas pergaulannya Rabu itu wataknya pendiam, pemomong dan penyabar," ucap dia.

Ia menjelaskan, bahwa hari pasaran , juga punya watak seperti, pasaran Wage itu wataknya menarik tetapi angkuh, setia dan penurut, malas mencari nafkah perlu dibantu orang lain, kaku hati, tidak bisa berpikir panjang, sering gelap pikiran dan mendapat fitnah.

Tetapi, masih ada lagi sifat berdasar rakam dan paarasan yaitu sifat yang dikaitkan dengan kepemimpinan.

"Hari Selasa Wage itu rakamnya Mantri Sinaroja yaitu memperoleh kemuliaan, mampu menjalankan tugas, tetapi angkuh. Sedangkan paarasannya adalah Lakuning Bumi yaitu Melindungi, mengasuh, sabar, dan mengalah. Itu watak hari Selasa Wage," pungkas dia.

Baca juga: 2 PR untuk Wakil Wali Kota Solo dari Gibran, Putra Jokowi: Saya Masih Ikut Kawal

Gibran diketahui telah secara resmi mengundurkan diri dari jabatan Wali Kota Surakarta. Ia datang pukul 14.43 WIB ke kantor Ketua DPRD Surakarta. Ia didampingi oleh Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa dan Sekretaris Daerah Budi Murtono.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas