Tamiya hingga Lego Mahal di Meja Kerja Gibran, Ada yang Bandingkan dengan Ruang Kerja Bung Hatta
Nah, ada momen menarik ketika Gibran membersihkan meja kerjanya yang telah digunakannya selama sekitar lima tahun.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Gibran Rakabuming Raka secara resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai Wali Kota Solo menjelang pelantikan Wakil Presiden RI pada bulan Oktober mendatang.
Gibran juga bergerak cepat dengan membongkar barang-barangnya yang ada di meja kerjanya.
Nah, ada momen menarik ketika Gibran membersihkan meja kerjanya yang telah digunakannya selama sekitar lima tahun.
Saat di Balaik Kota, Gibran sebelumnya mempersilakan para awak media masuk ke dalam ruang kerjanya.
Suatu momen langka mengingat selama ini jika hendak mewawancarainya, wartawan hanya berkesempatan melakukan wawancara doorstop.
Dalam video yang kemudian beredar, saat Gibran tengah merapikan dan memasukan barbagai barang-barangnya kedalam dus, terlihat tumpukan barang berupa mainan.
Mayoritas barang-barang itu merupakan mainan koleksi.
Mulai dari sejumlah mobil Tamiya limited edition, baik yang sudah dirakit dan tertata rapi di rak mini maupun yang masih ada di dalam kardus.
Selain tamiya, terlihat juga sejumlah action figure karakter Lego yang tertata rapi di lemari kaca khusus.
Mulai dari patung topeng Darth Vader dari serial Star Wars, serta koleksi action figure Bearbrick.
Gibran kemudian membereskan barang-barang tersebut dan dimasukkan ke dalam kardus yang sudah disiapkan sebelumnya.
Wartawan sempat menanyakan alasan Gibran menyimpan berbagai koleksi mainan di meja kerjanya.
Wakil presiden terpilih itu menjelaskan bahwa itu dilakukan agar merasa nyaman selama bekerja di kantor. Ia pun mengaku tak ada barang yang menjadi favoritnya lantaran koleksi yang dimiliknya terlalu banyak.
Dibandingkan dengan Bung Hatta
Video yang memperlihatkan meja Gibran Rakabuming Raka berisi mainan ketimbang buku menjadi viral di media sosial dan menuai berbagai respons.
Di antaranya ada yang berkomentar bahwa mainan-mainan tersebut hanya cara Gibran mencari sensasi dan perhatian.
Pendapat kritis datang dari Pegiat media sosial Jhon Sitorus yang membandingkan foto meja kerja antara Gibran Rakabuming Raka dengan Wapres Pertama RI, Bung Hatta.
Ia memposting foto ruang kerja Bung Hatta dipenuhi dengan buku yang disusun seperti perpustakaan mini.
Ia ingin membandingkan ruang kerja Bung Hatta dengan Gibran yang lebih banyak memperlihatkan koleksi mainannya.
"Wakil Presiden RI pertama, Bung Hatta bahkan sampai mendirikan perpustakaan pribadi karena ruang kerjanya penuh dengan buku yang menginspirasi pikirannya Wakil Presiden RI ke 14, Gibran juga banyak koleksinya, tapi MAINAN. Bahkan tak terlihat buku bacaan apapun di meja kerjanya," tulis Jhon Sitorus.
Izin ke Prabowo
Gibran mengaku sudah meminta izin kepada presiden terpilih Prabowo Subianto hingga berpamitan dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Selain itu, Gibran mengaku telah meminta izin kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
"Tentunya saya sudah berpamitan ke Pak Pj Gubernur, sudah izin Pak Presiden terpilih, saya juga sudah menghadap Pak Mendagri. Intinya semuanya sudah dijalankan sesuai prosedur," katanya di DPRD Solo.
Wakil presiden terpilih itu mengaku keputusan mengundurkan diri merupakan keputusan sendiri.
Padahal Gibran masih mempunyai waktu kurang lebih tiga bulan sebelum dilantik sebagai wakil presiden pada 20 Oktober 2024.
"Pertimbangan sendiri, saya ada tugas-tugas lain yang harus saya selesaikan sebelum pelantikan," bebernya.
Pengamat: Lepas Tanggung Jawab
Langkah Gibran mundur dari Wali Kota Solo mendapat kritik dari Pengamat politik Ujang Komarudin.
Menurutnya putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut lepas tanggung jawab.
Seharusnya kata Ujang, Wakil Presiden Terpilih 2024-2029 itu mundur Oktober mendatang jelang pelantikan.
"Soal mundurnya Gibran itu haknya, tapi sangat disayangkan. Dia lepas tanggung jawab mestinya terus menjabat hingga Oktober menjelang pelantikan baru mudur," kata Ujang, Rabu (17/7/2024).
Jangan karena kepentingan pribadi, kata Ujang, misalkan kepentingan keluarga untuk kampanye adik dan kakak iparnya, Gibran mundur.
"Oleh karena itu yang bagus bagi Gibran jangan mundur. Biarkan selesai menjelang praktikan Oktober mendatang," kata Ujang.
"Inikan mundur ingin blusukan kelihatannya untuk mendukung adiknya dan kakak iparnya. Sekali lagi itu sangat disayangkan," jelasnya.
Ujang menegaskan Gibran bertugas menjadi Walikota Solo sampai Oktober itu menjadi penting, karena tanggung jawabnya.
"Kalau sekarang kesannya hanya mementingkan kepentingan diri dan keluarga. Itu menjadi sentimen negatif dari publik," tegasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.