PPP Berduka Hamzah Haz Meninggal, Instruksikan Seluruh Kader Salat Gaib dan Doa Tahlil
Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz meninggal dunia hari ini, Rabu (24/7/2024).
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden ke-9 RI Hamzah Haz meninggal dunia hari ini, Rabu (24/7/2024).
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berduka atas meninggalnya sosok legenda dan panutan bagi partai berlambang Ka'bah ini.
"Pak Hamzah merupakan kombinasi politisi sekaligus sosok profesional. Beliau legenda bagi PPP," ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP, Arwani Thomafi, Rabu.
Arwani mengatakan, Hamzah Haz memberikan banyak warisan bagi seluruh kader PPP.
"Pak Hamzah merupakan kombinasi politisi sekaligus sosok profesional. Beliau legenda bagi PPP," ucapnya.
Arwani menuturkan bahwa PPP telah menyerukan kepada seluruh kader untuk melakukan salat gaib dan menggelar doa tahlil untuk Hamzah Haz.
"Kami mengintruksikan kepada kader PPP seluruh Indonesia untuk menggelar salat gaib dan tahlil untuk almarhum Pak Hamzah Haz sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kami kepada almarhum. Semoga almarhum husnul khotimah," kata Arwani.
Hamzah Haz meninggal dunia pada Rabu (24/7/2024) pagi ini sekitar pukul 09.30 WIB.
Ia meninggal dunia pada usia 84 tahun.
"Benar (Hamzah Haz meninggal dunia) telah wafat Bapak Dr Hamzah Haz, pagi ini jam di kediaman Tegalan," kata Arwan.
Rencananya jenazah Hamzah Haz akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Cisarua Bogor siang nanti.
Baca juga: Eks Wapres Hamzah Haz Wafat, PPP: Meninggalkan Banyak Legacy
Hamzah Haz sendiri merupakan politikus dan Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
Hamzah Haz menjabat pada periode 2001-2004 mendampingi Presiden Megawati Soekarnoputri.
Hamzah Haz pernah terpilih sebagai Anggota DPR RI secara terus menerus selama beberapa periode setelah NU dan PPP melebur.
Pada tahun yang sama saat dirinya menjabat sebagai Ketum PPP, Hamzah Haz juga menjabat sebagai Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di bawah kepemimpinan Presiden B. J. Habibie.
Namun pada 10 Mei 1999, Hamzah Haz kemudian mengundurkan diri dari jabatannya.
Ketika Abdurrahman Wahid diangkat menjadi presiden menggantikan B. J. Habibie, Hamzah Haz kembali menduduki kursi menteri.
Ia diangkat sebagai Menko Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan pada 29 Oktober 1999.
Namun ia hanya menjabat selama 2 bulan.
Keluar dari kabinet Gus Dur, Hamzah Haz menjadi kritikus yang vokal terhadap pemerintah.
Namun di samping itu, ia juga terkenal sebagai politikus yang lihai berkompromi.
Menjadi pemegang kekuasaan tertinggi di partai terbesar ketiga di parlemen saat itu membuat Hamzah Haz ditunjuk sebagai wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri pada 26 Juli 2001.
Untuk meraih kursi wakil presiden ia harus bersaing dengan kandidat lain yang juga cukup kuat seperti Akbar Tandjung, Susilo Bambang Yudhoyono, Agum Gumelar, serta Siswono Yudo Husodo.
(Tribunnews.com/MilanI Resti/Caherul Umam)(TribunnewsWiki.com)