Nathanael Kubur Cita-Cita Jadi Dokter, Pilih Berjuang Masuk Akpol karena Ini
Nathanael, Catar Akpol asal Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) harus mengubur mimpinya sejak kecil ingin menjadi seorang dokter.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nathanael, Calon Taruna Akademi Kepolisian (Catar Akpol) asal Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) harus mengubur mimpinya sejak kecil ingin menjadi seorang dokter.
Hal tersebut dia ikhlaskan karena keterbatasan biaya karena tidak ingin membebani orangtuanya yang kini hanya tinggal sang ayah.
Sang ibu sudah meninggal dunia pada 2013 silam atau tepatnya saat Nathanael masih berusia 9 tahun karena penyakit kanker serviks.
“Kalau cita-cita dari kecil saya mau jadi dokter. Tapi saya harus mengerti kondisi papa, karena kuliah kedokteran itu butuh biaya banyak,” kata Nathanael di sela gladi bersih tes Pemeriksaan Penampilan di Kompleks Akpol, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (24/7/2024).
Dia lebih memilih untuk masuk Akpol karena dua alasan. Pertama, karena sejak kecil dirinya ingin bermanfaat bagi masyarakat, dan kedua adalah untuk meringankan beban ekonomi sang ayah.
"Awalnya ingin jadi dokter kan agar bisa bantu orang banyak, tapi biaya (kuliah)-nya besar. Akhirnya saya niat masuk Akpol karena jadi polisi juga bisa melayani masyarakat, dan papa nggak perlu keluar uang lagi untuk kuliah saya, biaya hidup saya, karena setelah lulus Akpol langsung ada kerjaan," ucapnya.
Nathanael mengaku pendaftaran Akpol ini sempat ditentang sang ayah karena sempat gagal masuk ke Akpol tahun lalu.
Anak dari salah satu dosen di Universitas Palangkaraya itu memutuskan untuk kuliah dengan mengambil jurusan hukum setelah gagal masuk Akpol pertama kali.
Meski demikian, bangku kuliah tak mengurungkan semangat Nathanael untuk ikut seleksi Akpol kedua kalinya.
"Papa sebenarnya sempat menentang, papa bilang kalau sudah ada yang pasti (kuliah), kenapa harus memilih yang nggak pasti (ikut seleksi Akpol). Saya bicara ke papa, ‘Mungkin tahun lalu saya gagal, saya yakin tahun ini tahunnya saya’," tuturnya.
Nathanael mengatakan jauh di lubuk hatinya, dia ingin membanggakan mendiang ibunda.
Dia optimis lolos seleksi karena nilai tes jasmani dan akademiknya nomor satu dari 4 catar asal Polda Kalteng lainnya.
Baca juga: Kisah Jovanka Alfaudi, Santri Asal Bogor Ikut Seleksi Akpol, Digembleng sang Kakak Prajurit Kopassus
“Dari Polda Kalteng ada 5 calon taruna termasuk saya dan satu calon taruni. Saya puji Tuhan nomor 1 di jasmani dan akademik. Saya ingin mama dari atas surga sana bangga, karena saya anaknya anak satu-satunya bisa menjadi polisi,” pungkas Nathanael.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.