Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

500 Situs Pemda Diretas dan Disusupi Iklan Judi Online, Budi Arie : Bukan Tanggungjawab Menkominfo

Budi Arie menyebut jika harus Kominfo sendiri yang menanganinya maka situs milik pemda itu yang malah akan kena takedown

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in 500 Situs Pemda Diretas dan Disusupi Iklan Judi Online, Budi Arie : Bukan Tanggungjawab Menkominfo
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampaow
Wawancara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Jakarta, Kamis (25/7/2024) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 500 situs milik pemerintah daerah (pemda) diretas dan disusupi iklan judi online.

Hal itu terungkap saat Polres Metro Jakarta Barat mengamankan 29 orang pelaku yang terlibat dalam kasus judi online.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa itu bukan menjadi tanggung jawab dirinya.

Budi mengatakan, itu  adalah tanggung jawab dari masing-masing pemilik situs alias para pemda.

"Setiap situs itu kan tanggung jawabnya masing-masing pemilik situs," katanya dalamkonferensi pers di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (25/7/2024).

Budi pun meminta agar pemda bisa menjaga situs mereka masing-masing.

Sebab, jika harus Kominfo sendiri yang menanganinya, situs milik pemda itu yang malah akan kena takedown.

Baca juga: Menkominfo Didesak Minta Maaf Buntut Peretasan PDNS, Taksir Ancam Bakal Gugat ke PTUN

Berita Rekomendasi

"Misalnya pemerintah kabupaten mana, disisipin halamannya (dengan iklan) judi online, kalau kita takedown, situsnya akan ke-takedown,"  ujarnya.

Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) itu mengaku sudah memberi tahu para pemda bahwa yang bisa menghilangkan iklan itu adalah mereka sendiri.

Budi menolak disebut lepas tangan terkait dengan peretasan yang menimpa situs milik pemda ini.

Ia menegaskan kembali bahwa pihaknya di sini hanya bisa memberi tahu kepada para pemda jika situs mereka disusupi judi online. "Bukan lepas tangan.

Kami kasih tahu situs kamu disusupi judi online, yang bisa bereskan itu mereka sendiri karena kalau Kominfo yang beresin itu ke-takedown semua situsnya," ucap Budi.

"Nah caranya kita kalau untuk daerah-daerah kecamatan ini, kita kasih tau mereka. Eh, situs kamu disusupi judi online Kan pengelolaan situs itu kan bukan kita, tapi kita kasih tahu seperti itu kan,"  pungkasnya.

Polres Metro Jakarta Barat mengamankan 29 orang pelaku yang terlibat dalam kasus judi online.

Mereka mulai beroperasi lantaran mereka sempat bekerja dengan pengelola situs judi online.

Setelah berhenti bekerja, mereka membangun bisnisnya sendiri.

Mereka memiliki kemampuan dan keterampilan khusus dalam mengelola situs dan aktivitas judi online. Mereka pun membuka situs perjudian online.

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M Syahduddi, para pelaku berhasil meretas 855 website yang di antaranya 500 website milik pemerintah daerah, untuk dimasukkan iklan judi online.

“Berdasarkan pengakuan para pelaku ini, ada kurang lebih sekitar 855 website yang berhasil diretas oleh para pelaku dan dilakukan tindakan defacing dengan perincian 500 website milik instansi pemerintah daerah dengan URL go.id dan 355 website dengan URL berupa ac.id,” kata Syahduddi.

Para pelaku ini kata Kapolres memiliki latar belakang pernah pernah bekerja di beberapa pengelola situs judi online.

Syahduddi berujar, mereka memiliki kemampuan dan keterampilan khusus dalam mengelola situs dan aktivitas judi online sehingga, hal itulah yang membuat mereka membuka situs perjudian online.

"Seperti ada salah satu pelaku yang memang memiliki kemampuan untuk membuat tampilan website, ada juga yang memiliki kemampuan untuk masuk ke beberapa situs-situs pemerintah maupun situs-situs pendidikan," kata Syahduddi.

Selain peran tersebut, ada pula pelaku yang berperan sebagai penampung rekening hingga yang berperan dalam menjalin komunikasi langsung dengan jaringan judi online di Kamboja.

"Makanya mereka bisa menyewakan beberapa tampilan-tampilan situs yang sudah mereka retas, yang sudah mereka defeseasing untuk ditawarkan kepada para pemain judi online yang ada di Kamboja, dengan harga, biaya yang bervariasi antara Rp 3 juta sampai dengan Rp 20 juta," jelas dia.

Penangkapan tersebut bermula dari tertangkapnya 7 orang pelaku judi online yang bermarkas di Apartemen Neo Soho, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, kini jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat mengamankan 22 orang lainnya.

Sehingga, total ada 29 orang yang diamankan polisi. 17 orang dari mereka merupakan pemain judi
online, sementara 12 sisanya merupakan telemarketing. (Tribun Network/daz/nyh/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas