Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PKB Bantah Pernyataan Gus Yahya Soal Pansus Haji Bernuansa Politis, PBNU Diminta Tak Ikut Campur

Apalagi, pansus angket haji merupakan hak yang dimiliki parlemen untuk melakukan penyelidikan atas dugaan penyelewengan kebijakan.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in PKB Bantah Pernyataan Gus Yahya Soal Pansus Haji Bernuansa Politis, PBNU Diminta Tak Ikut Campur
Tribunnews.com/ Mario Christian Sumampow
Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB Maman Imanulhaq saat ditemui di Gedung Joang '45, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq membantah pernyataan Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf yang menuding urusan Pansus Angket Haji 2024 untuk menyerang PBNU

Maman mengatakan, pengguliran angket haji murni dalam rangka perbaikan manajemen haji. PBNU pun diminta tak perlu ikut dalam urusan politik yang kini tengah bergulir di DPR. 

Baca juga: PKB Sebut Pansus Angket Haji Dibentuk untuk Keadilan Jemaah, Tak Ada Kaitannya dengan PBNU

Apalagi, pansus angket haji merupakan hak yang dimiliki parlemen untuk melakukan penyelidikan atas dugaan penyelewengan kebijakan yang dinilai bertentangan dengan perundangan.

"Urusan Angket Pansus Haji 2024 adalah urusan kerja DPR dan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama," kata Maman dalam keterangannya, Senin (29/7/2024)

Baca juga: Pansus Angket Haji Politis, Dianggap Ingin Mendongkel Menteri Agama

Pansus, imbuh dia, adalah cara konstitusional dan resmi yang dilindungi undang-undang untuk menunjang kerja parlemen dalam melakukan pengawasan dan perbaikan kerja eksekutif. Apalagi, Pansus Angket Haji 2024 ini telah disetujui oleh seluruh fraksi di Senayan.

"Pansus haji itu formal, resmi dan konstitusif. Tidak ada urusan dengan pribadi-pribadi atau PBNU," tegasnya.

BERITA TERKAIT

Maman menegaskan Pansus Angket Haji 2024 dibuat untuk memastikan adanya peningkatan pelayanan haji pada masa mendatang. Justru, lanjutnya, PBNU perlu berterima kasih atas adanya pansus angket ini lantaran warga NU nantinya juga bakal merasakan perbaikan pelayanan haji.

Maman mengungkap pertimbangan pembentukan pansus angket pelaksanaan haji. Menurutnya, ada sederet persoalan haji yang dialami selama tahun 2024.

"Salah satunya yakni soal pembagian kuota haji oleh Kemenag yang tak seusai dengan penetapan yang diketok pemerintah dan DPR serta soal pelayanan jemaah haji Indonesia pada saat Armuzna yang dianggap buruk," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, bergulirnya pansus angket ibadah haji 2024 mendapatkan penolakan keras dari Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf. Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini menganggap pansus itu bernuansa politis.

Gus Yahya menduga pansus angket haji dianggap sebagai dibentuk hanya berniat menyerang PBNU. Apalagi, pansus angket haji muncul sesaat ketika PBNU berniat mengembalikan PKB ke NU.

"Soal pansus ya pansus haji ya. Nah itu ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kepada kita pansus haji kemudian nyerang NU jangan-jangan ini masalah pribadi ini jangan-jangan gitu loh," kata Gus Yahya sesuai rapat pleno PBNU di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Baca juga: Gus Yahya Nilai Tak Ada Alasan Cukup DPR Bentuk Pansus Angket Haji

Adapun pansus angket haji memang sedang akan digulirkan oleh DPR RI. Pansus tersebut pun sudah diketok di rapat paripuna DPR untuk dilakukan pembahasan.

Pimpinan DPR yang mengetok pansus angket haji tersebut merupakan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Dia juga merupakan Ketua Tim Pengawas Haji DPR.

Gus Yahya menjelaskan niatan pansus angket haji itu sengaja digulirkan untuk menyerang Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas. Adapun Menag RI merupakan adik dari Gus Yahya.

"Jangan-jangan gara-gara menterinya adik saya. Misalnya gitu. Itu kan masalah. Jangan-jangan karena dia sebetulnya yang diincar PBNU ketua umumnya kebetulan saya menterinya adik saya lalu diincar karena masalah-masalah alasan pribadi begini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Gus Yahya menambahkan pihaknya masih menunggu kelanjutan pansus angket haji tersebut. Hal yang pasti, ia mengaku kaget tiba-tiba ada bergulirnya pansus tersebut.

"Nanti kita lihat aja bagaimana kelanjutannya ya. Sejauh ini sih ya kita juga bengong juga ada apa ini kok tiba-tiba pansus gitu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas