Jusuf Hamka Ikut Airlangga Hartarto Hengkang dari Golkar: He Is My Best Friend, Kesetiaan Itu Utama
Jusuf Hamka menyerahkan surat pengunduran diri ke Kantor DPP Golkar mengikuti jejak Airlangga Hartarto yang sudah lebih dulu mundur dari Ketum.
Penulis: Rifqah
Editor: Bobby Wiratama
Soal Airlangga, Jusuf juga menilai bahwa temannya itu sudah mengalami banyak hal yang kasar dan keras selama berpolitik.
Jusuf Hamka pun meyakini bahwa Airlangga sudah terzalimi oleh pihak tertentu.
Hal tersebut juga menjadikan Jusuf khawatir akan mengalami hal serupa jika ia terus beraktivitas di dunia politik.
"Saya melihat Pak Airlangga terzalimi saya juga takut nanti berpolitik juga terzalimi. Saya lihat Pak Airlangga itu memimpin partai politik mengalami hal-hal yang kasar dan keras."
"Sehingga saya sendiri takutnya saya enggak bisa mengikuti cara-cara kasar dan keras. Saya kan orang pekerja yang baik-baik saja, yang lembut-lembut saja," ungkapnya.
Namun, Jusuf Hamka enggan merinci maksud kejadian kasar dan keras yang dialami Airlangga tersebut.
Namun, ia memastikan kejadian itulah yangn membuatnya kecewa dengan kancah politik di tanah air.
"Saya cuman bisa kasih clue politik itu ternyata kasar dan keras. Keras dan kasar sehingga pas saya liat momentum Airlangga mundur saya nyatakan mundur partai politik siapapun juga, tidak berpindah ke parpol, saya ingin jadi orang bebas, saya akan jadi pekerja sosial."
"Saya adalah milik semua warga, jadi bukan warga Jakarta aja atau warga jabar. Saya ingin jadi milik semua warga semua rakyat dari Nusantara," pungkasnya.
Isi Surat Pengunduran Diri Jusuf Hamka
Berikut isi surat pengunduran diri yang dibawa Jusuf Hamka, sebagai berikut:
Bandung 11 Agustus 2024
Kpd Yth Pimpinan DPP Partai Golkar
di tempat
Ass.wr.wb bersama surat ini saya yang bersangkutan di bawah ini: