Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Potensi Jokowi Gantikan Airlangga, Begini Kata Waketum Golkar dan Analisa Pengamat

Sejumlah nama kini muncul digadang-gadang menjadi pengganti Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar. 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Soal Potensi Jokowi Gantikan Airlangga, Begini Kata Waketum Golkar dan Analisa Pengamat
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Airlangga Hartarto - Sejumlah nama kini muncul digadang-gadang menjadi pengganti Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar usai nyatakan mundur. 

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah nama kini muncul digadang-gadang menjadi pengganti Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar

Dari nama-nama yang diiuskan ada nama Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka hingga Presiden RI Joko Widodo. 

Golkar pun bereaksi terhadap isu yang menyebut Jokowi hingga Gibran masuk menjadi calon Ketum Golkar 2024-2029.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia meminta semua pihak untuk menunggu rapat pleno menyikapi mundurnya Airlangga ini. 

Doli mengaku enggan berspekulasi lebih soal potensi Jokowi menggantikan Airlangga. 

"Nanti kita tunggu siapa yang jadi pelaksana tugas. Jadi kami, saya, nggak mau berspekulasi, yang penting sampai rapat pleno betul-betul pengunduran diri ini diterima oleh pengurus DPP itu dulu. "

"Satu-satu dulu kami bicarakan, nanti setelah itu seperti apa nanti kita lihat dengan siapa Plt Ketua Umumnya," ujar Doli, Minggu (11/8/2024) dikutip dari YouTube KompasTV

BERITA TERKAIT

Menurut Doli, internal Partai Golkar masih kaget dengan keputusan mundurnya Airlangga Hartarto.

Oleh sebab itu, kata Doli, saat ini yang terpenting adalah membuat organisasi ini tak goyah dan berhenti. 

Pihaknya mengaku belum berpikir lebih jauh siapa sosok yang akan menggantikan Airlangga.  

"Saya begini, ini kan saya kira buat kami ya. buat kami DPP Partai Golkar, dengan mundurnya Pak Airlangga Hartarto ini kan ya, apa sesuatu yang buat kami mengagetkan juga mengejutkan juga.'

Baca juga: Mundurnya Airlangga Disebut Membuka Jalan bagi Bahlil Ambil Alih Tampuk Kepemimpinan Partai Golkar

"Jadi kami belum mau membicarakan tentang atau bespekulasi nanti seperti apa. Nah yang penting buat kami sekarang, terutama buat saya, dengan mengundurkannya Pak Airlangga, ini organisasi ini, tidak berhenti organisasi, ini tidak apa namanya tidak berjalan gitu ya," kata Doli. 

"Insya Allah walaupun Pak Airlangga mundur, sekali lagi saya katakan mundurnya tuh secara de facto karena de jure pengunduran diri itu harus dilegitimasi di institusi namanya rapat pleno ya jadi sampai ada secara de jure siapa yg nanti akan menggantikan pak Airlangga sebagai pelaksana tugas ketua umum mudah mudahan ini bisa berjalan baik," pungkasnya. 

Pengamat: Manuver Jokowi 

Sementara itu menurut analisa pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mundurnya Airlangga Hartarto ini adalah efek dari langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di akhir masa jabatannya guna menguasai Partai Golkar.

"Kelihatannya Jokowi yang ingin bermanuver di akhir masa jabatannya untuk menguasai Golkar," katanya, Senin (12/8/2024).

Ia meyakini akan ada orang kepercayaan Jokowi yang memfasilitasi landingnya Presiden RI itu dan keluarganya pasca purna tugas. 

Menurut Ujang, yang nantinya mengganti Airlangga adalah kader Golkar yang merupakan kepercayaan Jokowi.

Meski demikian, ia juga membuka kemungkinan bahwa pihak yang mencoba mengintervensi Golkar bukanlah Jokowi.

Namun, Ujang lebih condong pada dugaan pihak penguasa yang sedang menggunakan berbagai cara untuk mengambil alih Golkar.

"Kelihatannya Jokowi akan menggunakan tangan lain atau orang yang dianggap dipercaya, katakanlah tangan kanannya, yang dari kader Golkar untuk bisa menjadi plt menggantikan Airlangga," jelasnya.

Airlangga Sebut Ingin Jaga Keutuhan Partai

Diberitakan sebelumnya Airlangga telah resmi menyatakan mundur dari jabatan Ketum Partai Golkar.

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar," kata Airlangga, Minggu (11/8/2024), dikutip dari YouTube Kompas TV.

Pihaknya juga menjelaskan pengunduran dirinya sebagai Ketum Golkar terhitung sejak Sabtu (10/8/2024).

Soal alasan mundur, Airlangga mengatakan dirinya ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Selanjutnya, sebagai partai besar yang matang dan dewasa, DPP Partai Golkar segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku," ujar Airlangga dalam video yang sama.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Taufik Ismail/Mario Christian)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas