16 Titik Megathrust 'Kepung' Indonesia, Mentawai hingga NTT, BMKG Sebut Gempa Tinggal Menunggu Waktu
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membuat pernyataan mengejutkan dengan menyebut gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membuat pernyataan mengejutkan dengan menyebut gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Apa itu gempa megathrust? Apa yang bisa kita ketahui seputar ancaman tersebut?
Dalam keterangannya, BMKG menyebut ada kekhawatiran dari ilmuwan Indonesia terhadap Megathrust Selat Sunda M 8.7 dan Megathrust Mentawai-Suberut M 8.9.
Pasalnya, dua megathrust tersebut sudah lama tidak melepaskan energi besarnya.
Apa Itu Gempa Megathrust?
Gempa jenis ini merupakan gempa bumi yang berasal dari zona megathrust.
Jika didasarkan kata, "Mega" itu artinya besar, sedangkan kata "Thrust" itu artinya sesar sungkup.
Letaknya berada di perbatasan pertemuan continental crust (kerak benua) dan oceanic crust (kerak samudra).
Berdasarkan hasil kajian para pakar gempa bumi, zona tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang menunjam masuk ke bawah Pulau Jawa disebut sebagai zona megathrust.
Gempa bumi pada lajur atau zona megathrust disebut juga gempa bumi interplate.
Zona megathrust juga kerap dipakai untuk menjelaskan sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal.
Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba memicu gempa.
Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting).
Permodelan dari para ilmuwan Indonesia dan BMKG menunjukkan adanya potensi gempa besar pada dua zona megathrust tersebut.