Menteri Kesayangan RI 1, Jika Bahlil Jadi Ketua Umum Golkar Intervensi Jokowi Tak Bisa Dibantah
Ubedilah Badrun, mengatakan ada dua tanda dugaan cawe-cawe Jokowi terkait langkah mundur Airlangga.
Editor: Wahyu Aji
Bahkan, Bahlil disebut merupakan kader yang besar dari bawah.
Baca juga: Bahlil Jadi Ketua Umum, Idrus Yakin Airlangga Tetap Diakomodir DPP Golkar dan Kabinet Prabowo-Gibran
"Kemudian yang kedua adalah bahwa dia tampil sebagai seorang kader Golkar yang bisa berkiprah di mana-mana menjadi entrepreneurship, menjadi pengusaha menjadi ketua umum HIPMI dan lain-lain sebagainya, kemudian aktif pernah menjadi pimpinan HMI kemudian ketua pemuda masjid ini kan kader plus, ah coba tanya kader-kader yang lain pernah nggak melalui proses itu," ujar Idrus.
Bahlil juga menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas usaha sendiri, bukan karena usulan partai.
"Kan banyak artinya ada modal-modal sosial di samping hanya sekedar di Golkar dan sekarang menjadi menteri investasi dan memang ketika menjadi menteri investasi karena profesional bukan karena, memang karena Golkar," terang Ketua Dewan Pembina Bappilu Golkar ini.
Profil Bahlia Lahadalia
Bahlil Lahadalia adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang lahir di Maluku Utara.
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia termasuk dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.
Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan pekerjaan, Bahlil memutuskan mendirikan perusahaan sendiri.
Dikutip dari Situs Kementerian Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia membuka peluang untuk membuka usaha di Papua.
Ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk.
Pernah jadi Kondektur
Jauh sebelum menduduki jabatannya saat ini, Bahlia pernah menjadi kondektur hingga sopir angkot.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, ia memiliki sifat mandiri sejak Sekolah Dasar (SD).
Saat itu, Bahlil membantu keluarganya.
Diketahui, ayahnya saat itu merupakan seorang kuli bangunan, sedangkan sang ibu bekerja sebagai buruh cuci.
Bahkan saat duduk di bangku perkuliahan, Bahlil juga bekerja sebagai marketing asuransi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.