Dewan Pakar Golkar Ridwan Hisjam Blak-blakan Bicara soal Mundurnya Airlangga hingga Dedikasi Jokowi
Ridwan menegaskan tidak perlu diragukan sedikitpun dedikasi Jokowi kepada bangsa.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
Berikut wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Ridwan Hisjam:
Cak Ridwan, ada siklus yang namanya 20 tahunan Golkar akan berjaya di tahun 2024 menang pemilu, bagaimana mengenai hal ini?
Saya punya buku Reformasi Kedua Partai Golkar Paradigma yang saya luncurkan tanggal 10 November 2019 di Hotel Indonesia Kempinski. Penulisnya sopo Cak Maksum dari Jawa Pos. Di situ saya katakan 2019 Golkar akan jadi pemenang pemilu pertama 2024 tapi berbasiskan 4.0 dan milenial itu dasarnya.
Semua datang ketua-ketua umum Pak Akbar datang Pak JK mengirim utusan, Abis itu Pak ARB datang Pak Airlangga mengirim utusan, juga karena waktu itu di Singapura nganter ibunya.
Semua ketua umum, Pak Novanto pakai video karena saya bilang kita harus mempersiapkan itu 2019 bulan November. Saya bikin buku itu menyongsong kemenangan Golkar 2024 karena siklus politik 20 tahunan, 1945, 2004, 2024.
Sekarang kalau cuma nomor 2 saya masih tetap kecewa, katanya orang Pak Airlangga hebat. Lupa dia bukan Airlangga yang kerja. Siapa ya? Yang kerja itu efek ekor jas Prabowo-Gibran.
Efek dari Prabowo-Gibran bukan dari Airlangga, Ketua Umum Partai Golkar. Ini kan dibawah saya turun, Saya tau yang kerja siapa kok, Caleg kerja supaya dia menjadi, partai ya untuk koordinasi-koordinasi. Yang kerja sesuatu.
Ada sesuatu yang lain?
Aku ngomong efek ekor jas dari Prabowo Gibran.
Jadi sampean tidak menyetujui bahwa itu adalah kinerja bagus dari Pak Airlangga?
Tidak, kalau mau kinerja bagus, lihat hasil survei. Sebelum pemilu 8 persen, 9 persen bos. Gitu loh.
Kalau kinerja Pak Airlangga di pemerintah juga banyak dipuji orang gimana tuh?
Begitu dia terpilih gak sampe setahun, saya keluarkan statement Airlangga harus memilih terus jadi Menko atau mundur dari ketua umum. Dan itu dilakukan oleh Akbar Tanjung tahun 98, Mensesneg mundur, bayangkan.
Mengundurkan diri dia pegang Ketua Umum Golkar supaya konsentrasi. Dia juga harus gitu. Dua-dua gak bisa, kok baru sekarang harus ngurus Menko mau transisi, tinggal 3 bulan, ilmu palsu-palsu kalau orang Surabaya ngomong.