Saat Rakyat Demo Kawal Putusan MK, Jokowi Temui Ketum PBNU di Istana, Bahas Izin Tambang hingga IKN
Saat rakyat demo kawal putusan MK, Jokowi temui Ketum PBNU di Istana, bahas izin tambang hingga IKN.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Febri Prasetyo
"Bapak beraktivitas di Jakarta. Rencananya nanti akan menghadiri agenda di JiExpo," ucap, dikutip dari Kompas.com, Kamis.
Namun, Jokowi dikabarkan batal menghadiri acara tersebut.
Jokowi justru melimpahkan agenda tersebut kepada pejabat lain.
Respons Jokowi saat Baleg DPR Anulir Putusan MK
Sebelumnya, Jokowi memberikan tanggapan atas aksi Badan Legislasi (Baleg) DPR yang menganulir putusan MK terkait syarat ambang batas Pilkada.
Jokowi menganggap aksi Baleg DPR itu sebagai hal biasa dalam proses konstitusional.
Sebagai warga negara, Jokowi memilih menghormati keputusan MK dan DPR.
"Kita hormati kewenangan dan keputusan dari masing-masing lembaga negara," kata Jokowi di Istana Negara, Rabu (21/8/2024), dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
"Itu proses konstitusional yang biasa terjadi di lembaga-lembaga negara yang kita miliki," katanya.
Baca juga: Pj Gubernur Jateng Temui Jokowi di Istana
Saat memberikan sambutan acara penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada Rabu (21/8/2024), Jokowi juga menyatakan ikut mencermati dinamika media sosial.
Termasuk soal polemik putusan MK yang kemudian dianulir oleh Baleg DPR.
"Bapak ibu saudara saudara, sehari dua hari ini kalau kita melihat media sosial, media massa, ini sedang riuh, sedang ramai setelah putusan yang terkait dengan Pilkada, setelah saya lihat di media sosial, salah satu yang ramai tetap soal si tukang kayu," ujarnya.
Menurut Jokowi, putusan syarat pencalonan di Pilkada dikeluarkan oleh MK.
Karena itu, rapat revisi UU Pilkada di DPR RI merupakan ranah legislatif.
Baca juga: Beda Tanggapan Jokowi soal Putusan MK yang Atur Batas Usia Pencalonan di Pilpres dan Pilkada
"Padahal kita tahu semuanya, kita tahu semuanya yang membuat keputusan itu adalah MK. Itu adalah wilayah yudikatif, dan yang saat ini juga sedang dirapatkan di DPR itu adalah wilayah legislatif. Tapi tetap yang dibicarakan adalah si tukang kayu," katanya.
Kendati demikian, Jokowi menganggap munculnya polemik ini merupakan bagian dari demokrasi.
"Ya tidak apa apa, itu warna warni sebuah demokrasi," tandasnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Taufik Ismail/Pravitri Retno) (Kompas.com)