Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ubah Hama Jadi Daya, Cara Cerdik Warga Waduk Cengklik Manfaatkan Enceng Gondok Menuju Mandiri Energi

Manfaat tidak langsung, lanjutnya, adalah Waduk Cengklik yang bersih dari enceng gondok sehingga meningkatkan daya tarik untuk wisata.

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Febri Prasetyo
zoom-in Ubah Hama Jadi Daya, Cara Cerdik Warga Waduk Cengklik Manfaatkan Enceng Gondok Menuju Mandiri Energi
TribunSolo.com/Chrysnha
Warga tengah mengambil eceng gondok di Waduk Cengklik 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Masih segar dalam ingatan Turut Raharjo ketika mencari ikan dan udang di Waduk Cengklik menjadi makin susah karena enceng gondok yang tumbuh subur, mengapung menutupi sebagian besar perairan Waduk Cengklik.

Beberapa bulan belakangan, jala, senar, dan alat pancingnya sering “tertelan” rimbunnya enceng gondok.

“Kalau senar atau pancing masuk ke gerumbulan enceng gondok, ya sudah, kalau nggak putus ya nyangkut, harus ganti,” kata pria yang akrab disapa Kang Arjo ini ketika berbincang kepada Tribunnews.com, akhir Agustus 2024.

Enceng gondok yang tampak indah kehijauan dari kejauhan sering menjadi momok bagi para nelayan dan petani ikan di Waduk Cengklik Boyolali.

“Belum lagi perahu kami kan terhambat kalau mau mancing, biasanya ke tengah waduk butuh 10 menit, kalau ada enceng gondok bisa 20 menitan, kalau pakai mesin, otomatis bahan bakar juga tambah banyak,” cerita Kang Arjo.

Merebaknya tanaman enceng gondok menjadi ancaman bagi keseimbangan ekosistem di Waduk Cengklik, Boyolali, selama beberapa tahun terakhir.

Tanaman apung tersebut bahkan pernah menutupi hampir tiga perempat waduk yang memiliki luas lebih kurang 240 hektare tersebut.

Berita Rekomendasi

Jamaknya enceng gondok seringkali membuat laju nelayan di Waduk Cengklik terhambat ketika mencari ikan, pun karamba jaring apung ikan warga menjadi tidak optimal.

"Selain itu enceng gondok memicu pendangkalan dan dari sisi pariwisata juga menggangu pemandangan jika terlalu banyak menutupi perairan," kata Kang Arjo yang sehari-hari mencari ikan di waduk sembari mengembangkan pertanian organik ini.

Menurutnya, enceng gondok dapat tumbuh dengan sangat cepat ketika musim penghujan tiba sehingga menjadi hama yang mengganggu petani ikan maupun nelayan.

"Kalau yang nyari ikan itu bisa ngalangi kapal, membuat jaring nyangkut, dan yang parah yang punya karamba jaring apung, karena enceng gondok membuat pendangkalan serta mengurangi kadar oksigen di air, akibatnya ikan tidak tumbuh sesuai harapan," terangnya.

Enceng gondok tak mudah dihilangkan karena dapat berkembang biak dengan cepat, sehari dibabat, beberapa hari kemudian bisa tumbuh lagi dengan jumlah yang sama bahkan lebih banyak.

"Pembersihan sudah sering dilakukan dan dari situ muncul masalah baru, yakni limbah enceng gondok yang menumpuk di pinggir, biasanya dibakar, namun lama kelamaan juga tidak efektif karena asapnya membuat polusi,” kata Kang Arjo.

Warga Sobokerto di sisi timur Waduk Cengklik kemudian bersatu membuat Masyarakat Sobokerto Peduli Waduk Cengklik (Massopili) yang kini bertransformasi menjadi Sobokerto Mandiri, Waduk Cengklik Lestari (SRIWEDARI) dengan Turut Raharjo sebagai ketuanya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas