Legislator PDIP Minta Kemampuan Lembaga Siber TNI Diperkuat, Bukan Malah Buat Matra Baru
Hasanuddin mengatakan, jika memang urgen bisa dibuat sebuah lembaga/unit, namun tetap di bawah Mabes TNI yang mengurusi pertahanan dan intelijen siber
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Dewi Agustina
"Memang kalau siber itu kan beda dengan satuan-satuan lain," ucapnya.
"Kita harus rekrut dari anak-anak yang keluaran sekolah SMA atau dari universitas," imbuhnya.
Adapun matra siber sempat disinggung Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Bamsoet itu, pada Sidang Tahunan MPR RI, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Bamsoet menyoroti era baru di mana operasi militer dapat dikendalikan dari jarak jauh.
"Kita telah sama-sama mengetahui, dunia sudah memasuki era internet of military things/internet of battle-field things, di mana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak yang sangat jauh, dengan lebih cepat, tepat, dan akurat," ujar Bamsoet.
Sebab itu, menurutnya saat ini Indonesia harus segera membentuk Matra ke-4 TNI, yakni Angkatan Siber.
"Kehadirannya untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara," ujarnya.
Pembentukan Angkatan Siber ini, kata Bamsoet, penting, mengingat posisi Geopolitik Indonesia sangat rawan.
Sebab berhadapan langsung dengan trisula negara persemakmuran Inggris: Malaysia, Singapura, dan Australia, yang tergabung dalam Five Power Defence Arrangement (FFDA) bersama Selandia Baru dan Britania Raya.
"Dan di sisi lain, juga berada dalam arena pertarungan geopolitik Rusia, Tiongkok, dan Amerika," pungkas Bamsoet.