Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Fakta Baru Kasus Kematian Dokter Aulia: Disuruh Angkat Galon dan Pesan 80 Boks Makanan Tiap Hari

Dokter Aulia, dokter PPDS yang tewas diduga bunuh diri disebut diperintah untuk angkat galon hingga pesan 80 boks makanan.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in 3 Fakta Baru Kasus Kematian Dokter Aulia: Disuruh Angkat Galon dan Pesan 80 Boks Makanan Tiap Hari
Handout/Tribun Jateng
Dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Aulia Risma Lestari (30), ditemukan tewas diduga bunuh diri di kamar kos kawasan Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/8/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Pengacara keluarga Dokter Aulia Risma Lestari atau ARL, Misyal Achmad mengungkap fakta baru terkait kasus dugaan bullying pada Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Semarang, Jawa Tengah.

Diketahui dugaan bullying pada PPDS yang menewaskan mahasiswi Anestesi Undip, Dokter Aulia Risma Lestari, kini terus menjadi sorotan.

Dokter Aulia adalah dokter PPDS Undip di RS Kariadi Semarang.

Selain dilaporkan mendapatkan bullying dari senior, muncul informasi bahwa Dokter Aulia juga dipalak Rp40 juta oleh senior PPDS Undip.

Kini Misyal Achmad menambahkan, Dokter Aulia harus memesan 80 boks makanan saat mengikuti PPDS Anestesiologi di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Tak hanya itu, Dokter Aulia juga disebut diperintah untuk mengangkat galon.

"Itu dilakuan setiap hari," kata Misyal Achmad.

Berita Rekomendasi

Selain itu, dokter ARL juga diminta menyetorkan dan mengumpulkan uang untuk membayar orang yang mengerjakan jurnal milik atasan, mengutip Kompas.com.

"Sampai seperti itu. Jadi miris kita melihatnya," ungkap dia.

Undip Tak Ingin Kasus Jadi Bola Liar

Prof. Suharnomo, Rektor Universitas Diponegoro (Undip) mengatakan peristiwa meninggalnya salah satu mahasiswa PPDS Undip sudah menjadi bola liar yang berpotensi merugikan semua pihak.

Baca juga: Rektor Undip Minta Civitas Kampus Tak Komentar Kasus PPDS Dokter Aulia Risma: Serahkan ke Polisi

Kata dia, jika itu dibiarkan, bukan saja penyelenggara pendidikan tinggi yang dirugikan.

Itu juga bisa mengganggu komitmen untuk menyediakan dokter spesialis yang dicanangkan pemerintah.

"Ajakan ini bukan untuk kepentingan Undip. Kampus ini lahir untuk mengabdi kepada bangsa, negara dan umat manusia melalui bidang pendidikan. Undip ini statusnya badan hukum milik negara, namun keberadaannya didedikasikan untuk masyarakat," ungkapnya, mengutip Kompas.com.

Prof. Suharnomo mengatakan harusnya kejadian meninggalnya salah satu mahasiswa PPDS yang diduga dirundung seniornya dijadikan momen untuk evaluasi bersama.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas