3 Fakta Baru Kasus Kematian Dokter Aulia: Disuruh Angkat Galon dan Pesan 80 Boks Makanan Tiap Hari
Dokter Aulia, dokter PPDS yang tewas diduga bunuh diri disebut diperintah untuk angkat galon hingga pesan 80 boks makanan.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Kami berharap peristiwa ini menjadi momentum evaluasi bersama. Tidak bijaksana kalau peristiwa ini menjadi wacana dan polemik serta perdebatan semata. Jangan pula menjadi bahan untuk menyalahkan satu dan lainnya," ujarnya.
Undip menyerahkan ke pihak berwajib Karena itu, Undip mengajak semua pihak mengakhiri perdebatan yang tidak produktif, melakukan evaluasi, dan kembali menatap kedepan melakukan hal-hal yang menjadi tugas dan kewajiban masing-masing.
Terkait masalah perundungan, juga adanya dugaan tindakan pemalakan oleh senior, Undip menyerahkan sepenuhnya kepada aparat yang berwenang.
“Ajakan ini bukan untuk kepentingan Undip. Kampus ini lahir untuk mengabdi kepada bangsa, negara dan umat manusia melalui bidang pendidikan," ucapnya.
Rektor menambahkan, Undip ini statusnya badan hukum milik negara, namun keberadaannya didedikasikan untuk masyarakat.
Keluarga Buat Laporan
Keluarga dokter Aulia melaporkan sejumlah senior dan ketua prodi (kaprodi) PPDS Anestesi Undip Semarang.
Dalam pembuatan laporan polisi tersebut, Nuzmatun Malinah didampingi adik kandung mendiang dokter Aulia Risma, dokter Nadia serta kuasa hukumnya, Misyal Ahmad dan Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Laporannya keluarga dokter Aulia terdaftar dengan nomor LP/B/133/IX/2024/Spkt/Polda Jawa Tengah.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Pol Johanson Simamora mengatakan, laporan itu sedang didalami penyidik.
"Nanti, saksi-saksi berkaitan akan kami periksa. Setelah kami lakukan berita acara, pemeriksaan dari pelapor akan dikembangkan kemana arahnya," katanya dilansir dari Tribunjateng.
Kemenkes Beri Pendampingan
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) memberikan pendampingan hukum kepada keluarga orang tua almarhumah dokter Aulia Risma Lestari.
Ibunda dokter Aulia Risma, Nuzmatun Malinah diketahui melaporkan kasus dugaan perundungan, intimidasi, hingga pemerasan yang dialami putrinya ke Mapolda Jawa Tengah, Semarang, Rabu (4/9/2024).
Plt Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengatakan pihaknya terus mendampingi keluarga korban mulai dari proses pemeriksaan hingga pelaporan.
“Iya, kami mendampingi keluarga korban dokter Aulia dalam proses pemeriksaan sampai pelaporan di kepolisian ada tim Kemenkes,” kata Nadia Kamis (5/9/2024).
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Rina Ayu Panca Rini) (Kompas.com/Sania Mashabi/Muchamad Dafi Yusuf)