Pimpin GKSB DPR RI, Ibas Berharap Hubungan Kerjasama Indonesia-Uzbekistan Meningkat
Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas berharap hubungan kerjasama bilateral Indonesia-Uzbekistan meningkat.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Wahyu Aji
Kemudian, Ibas juga menekankan pentingnya demokrasi dan kebaikan tata kelola pemerintahan yang transparan.
Tentu, Ibas mendukung sepenuhnya Pemilu Parlemen di Uzbekistan, karena sangat penting untuk mewujudkan demokrasi yang sejati, mempromosikan tata kelola yang baik, dan menegakkan hak asasi manusia (HAM).
“Khususnya parlemen kita adalah siap berkolaborasi dengan Uzbekistan, untuk memperkuat proses demokrasi dan penguatan struktur tata kelola ‘good governance’, " imbuhnya.
"Saya percaya bahwa Uzbekistan dan Indonesia berbagi prinsip demokrasi yang umum, dengan mayoritas penduduk kami Muslim. Kedua bangsa juga sangat menjangkau rasa hormat untuk masyarakat multikultural, mengakui ini sebagai aset sosial yang vital,” sambung Ibas.
Karena itu, ia berharap kedua negara dapat meningkatkan kesadaran dan memperkuat upaya, bersama keinginan politik, untuk dialog tentang promosi moderat Islam.
Tentunya, kata Ibas, ini akan mendorong toleransi, rasa hormat terhadap kebebasan baik politik maupun sosial dan perlindungan hak budaya.
“Kami percaya demokrasi yang bervariasi dan definisi yang berkembang, memainkan peran penting dalam menjamin kesetaraan, keberagaman, keadilan, kebebasan, partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas kepada masyarakat,” jelas dia.
Selanjutnya, Ibas menyebut unsur-unsur ini membantu membuat pemerintah lebih efektif, membina perdamaian, keamanan, dan stabilitas dalam masyarakat, dan buka potensi ekonomi untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran bagi semua.
Dengan kata lain, kata Ibas, demokrasi adalah landasan fundamental yang progresif, stabil dan demi mewujudkan masyarakat yang damai, mendorong pembangunan yang berkelanjutan, hak asasi manusia, dan keadilan ekonomi bagi semua.
“Tanpa demokrasi, perdamaian, dan stabilitas, pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan tidak dapat berkembang. Pengalaman Indonesia dan negara-negara menunjukkan bahwa untuk demokrasi berfungsi dan berjalan secara efektif sistem pemilu yang demokratis sangatlah penting. Transparansi dan integritas pemilu adalah kunci untuk memastikan bahwa pemenang mendapatkan legitimasi dan dukungan dari para pemilih,” kata Ibas..
Dalam pertemuan itu, Ibas juga mendorong agar Uzbekistan terus mendukung secara penuh kemerdekaan bangsa palestina.
Baca juga: Daftar 10 Anggota DPR Terpilih Peraih Suara Tertinggi Pemilu 2024: Ibas Ungguli Airin dan Puan
"Indonesia dan Uzbekistan harus terus berkomitmen membantu rakyat palestina. Memberikan dukungan politik maupun dukungan kemanusiaan. Kita harus terus berjuang untuk kebenaran serta keadilan akan hak dan kemanusiaan dan posisi ini tidak akan berubah di masa depan, sampai kita melihat hak-hak bangsa Palestina dipenuhi dan kita melihat kemerdekaan Palestina terwujud," ujar Ibas.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil ketua BKSAP, Putu Supadma Rudana, Anggota Delegasi GKSB, Hinca LP Pandjaitan, I Komang Koheri, Bahtra, Agung Budi Santoso, Dimyati Natakusumah, Hamid Noor Yasin Sturman Panjaitan, Lasmi Indaryani, Irwan, Andi Akmal Pasluddin, Rezka Oktoberia, Hanna Gayatri, Muhamad Arwani Thomafi. Lalu Deputy Speaker Uzbekistan, Zukhra Ibragimova, Tojiev Odiljon, Khayrillo Gapporov, Dilorom Fayzieva, Head of International relation committee, Nuriddin Sultonov, Member Parliament, Islom Khushvaktov, Odina Otakhonova.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.