Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dapat Hadiah Rumah Dari Negara Luasnya Selapangan Bola, Ini Alasan Wapres Ma'ruf Pilihnya di Depok

Seiring dengan itu pada 20 Oktober 2024 nanti tongkat estafet pemerintahan Indonesia akan diserahkan kepada Prabowo Subianto

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dapat Hadiah Rumah Dari Negara Luasnya Selapangan Bola, Ini Alasan Wapres Ma'ruf Pilihnya di Depok
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Area depan pintu masuk rumah 'hadiah' dari negara untuk Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin di Jalan Raya Tapos, RT.002/011, Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat, Senin (16/9/2024). 

Menjelaskan lebih lanjut hal itu, pria paruh baya itu memahami bahwa ada keinginan dari Ma'ruf Amin untuk membeli tanah di sekitar rumahnya. Apalagi, kata Nana, lahan kosong di samping rumahnya juga sudah dibeli oleh Ma'ruf Amin. 

Meski demikian, Nana berharap, keberadaan Ma'ruf Amin di sekitar kediamannya dapat menurunkan tingkat kriminalitas di wilayah tersebut, misalnya seperti pencurian sepeda motor.

Ibu Lestari, warga sekaligus tetangga dekat rumah pribadi Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Jalan Deli Gang Lorong 27, RT 07/08, Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara,  Jumat (14/9/2024).
Ibu Lestari, warga sekaligus tetangga dekat rumah pribadi Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Jalan Deli Gang Lorong 27, RT 07/08, Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara,  Jumat (14/9/2024). (Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

Sementara itu, Nur, seorang ibu rumah tangga yang kediamannya juga berlokasi di sekitaran calon rumah Ma'ruf Amin justru mengeluhkan adanya perasaan tidak bebas imbas tinggal di dekat rumah Wapres. 

Ia menyebut, terkadang di pagi hari saat Ma'ruf hendak pergi untuk beraktivitas dari kediaman pribadinya di Taman Arcadia, Paspampres kerap menutup jalan warga. Di waktu yang bersamaan, Nur sedang mengantarkan anaknya ke sekolah.

Nur mengaku geram atas hal itu. Sebab, penutupan jalan untuk akses kendaraan Wapres Ma'ruf Amin menyebabkan sang anak terlambat tiba di sekolah. 

"Ya kalau bisa dikasih jalan sedikit lah. Kasian anak-anak kalau terlambang datang ke sekolah. Sekolah mana mau tahu alasan terlambatnya gara-gara ada Wapres," ujar Nur.

Juru Bicara Wapres memastikan Ma'ruf akan pulang ke rumah barunya tersebut setelah masa jabatan Wakil Presiden yang diembannya selama kurun waktu lima tahun kebelakang itu berakhir. 

BERITA TERKAIT

Ia menjelaskan, terkait batas harga kediaman pemberian dari negara, aturan yang ada menjadikan harga tanah di Jakarta sebagai tolak ukur. Tetapi, Wapres memutuskan untuk membeli lahan di luar Kota Jakarta atau Depok dengan harapan tanahnya akan lebih luas dan harganya jauh lebih murah.

Sementara itu, menjelaskan soal rencana kegiatan Ma'ruf setelah lepas jabatan sebagai Wakil Presiden, Masduki mengatakan Wapres sangat bahagia, sangat santai, karena merasa tugas-tugasnya sudah hampir selesai. 

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan istri, Wury Estu Handayani, serta rumah pemberian negara untuk Maruf Amin selaku mantan Wakil Presiden RI di Depok, Jawa Barat. 
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin dan istri, Wury Estu Handayani, serta rumah pemberian negara untuk Maruf Amin selaku mantan Wakil Presiden RI di Depok, Jawa Barat.  (Kolase Tribunnews/Instagram)

Meski demikian, Ma'ruf dipastikan akan secara otomatis aktif di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sebagaimana jabatan barunya selaku Ketua Dewan Suro. "Otomatis dia (Wapres Ma'ruf Amin) akan aktif di PKB sebagai Ketua Dewan Suro. Oke. Dengan fungsi-fungsi yang tentu lebih bukan fungsi taktisnya ya, tapi fungsi strategisnya," ungkapnya.

Kata Masduki, nantinya Ma'ruf akan memberikan arahan-arahan penting terkait bagaimana PKB dapat lebih menekankan tentang kenegaraan dan kebangsaan, keagamaan, sebagaimana hal-hal yang selama ini sudah menjadi fokus mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.

Hal terpenting yang ditekankan Masduki, bahwa Ma'ruf berprinsip menjadi seorang pejuang yang dapat menghadirkan perbaikan-perbaikan untuk masalah keagamaan, kenegaraan, dan kebangsaan. 

"Jadi apa yang menjadi baik buat negara dan bangsa ini dan agama gitu, saya kira dia akan lakukan. Dan itu dia panggilan untuk itu, panggilan sampai mati lah, itu enggak akan pernah selesai buat dia. Itu adalah otomatis."

Terkait hal itu, Masduki melanjutkan, ada keinginan Ma'ruf untuk berkunjung ke Papua sebelum masa jabatannya selaku Wakil Presiden berakhir. Menurutnya, Ma'ruf merasa memiliki tanggung jawab wilayah untuk kesejahteraan Papua, sehingga berkeinginan untuk pamit kepada para tokoh adat dan tokoh agama di sana.

"Kalau memang masih mungkin di hari nanti sebelum tanggal 20 Oktober dia (Ma'ruf Amin) ingin ke Papua pamit dengan tokoh-tokoh adat, tokoh-tokoh agama, para pastor di sana, tokoh-tokoh gereja di sana untuk pamit kepada mereka semuanya di sana. Nanti kalau mudah-mudahan ada waktu sempat itu," imbuh Masduki.(tribun network/ibr/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas